Senin 11 Mar 2019 15:56 WIB

Listrik Venezuela Padam, Makanan Banyak Membusuk

Pelayanan publik di Venezuela terganggu akibat padamnya listrik.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menyeberang jalan di tengah kegelapan karena pemadaman listrik besar-besaran di Caracas, Venezuela, Kamis (7/3).
Foto: AP Photo/Eduardo Verdugo
Warga menyeberang jalan di tengah kegelapan karena pemadaman listrik besar-besaran di Caracas, Venezuela, Kamis (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemadaman listrik secara besar-besaran di Venezuela telah memasuki hari keempat pada Ahad (10/3). Hal ini menyebabkan banyak fasilitas di negara itu terganggu.

Listrik yang padam membuat mulai dari rumah sakit, pertokoan, hingga rumah-rumah penduduk kerepotan. Sebagai contoh, banyak makanan di toko-toko yang membusuk dan kurangnya air untuk berbagai keperluan orang-orang.

Baca Juga

Pihak berwenang dilaporkan telah berhasil menyediakan akses listrik untuk sebagian wilayah. Saat ini, Pemerintah Venezuela menghentikan sementara aktivitas sekolah serta bisnis di negara itu untuk mengatasi masalah ini.

Meski demikian, tidak ada pemberitahuan hingga kapan hal itu dilakukan. Banyak kekhawatiran bahwa masalah yang timbul dari pemadaman listrik ini akan semakin meluas tanpa batas.

Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di Venezuela mulai Kamis (7/3) lalu. Hal ini menjadi yang terburuk terjadi di negara itu di tengah ambruknya ekonomi di bawah hiperinflasi serta krisis politik.

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido pada Januari lalu telah meminta konstitusi mengambil alih kepresidenan. Ia menyatakan bahwa pemilihan kembali Nicolas Maduro sebagai presiden negara itu adalah sebuah penipuan.

Guaido kemudian menyatakan protes atas situasi yang terjadi saat ini. Ia mengkritik keras pemerintah yang gagal menjelaskan adanya pemadaman listrik besar-besaran tersebut.

“Rezim pemerintah hingga saat ini setelah berhari-hari pemadaman listrik terjadi tidak juga memiliki penjelasan apapun,” Guaido menegaskan.

Di lingkungan Chacao, Ibu Kota Caracas, warga melakukan unjuk rasa atas pemadaman listrik terburuk yang tengah terjadi. Mereka membuat barisan di sepanjang jalan untuk menyampaikan protes.

“Makanan yang kami simpan di dalam lemari es saat ini telah busuk, kegiatan bisnis tidak berjalan, tak ada komunikasi, bahkan dengan menggunakan telepon seluler,” ujar salah satu warga Ana Cerrato dilansir Independent, Senin (11/3).

Cerrato mengatakan tak ada sebuah negara yang dapat bertahan tanpa listrik lebih dari 50 jam. Perempuan yang berprofesi sebagai seorang penjaga toko ini juga menilai bahwa Venezuela membutuhkan bantuan di tengah krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di sana.

Sementara itu, Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez menyatakan bahwa pemerintah tengah menangani situasi. Meski demikian, ia tak menjelaskan penyebab pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi hingga saat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement