REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dugaan kampanye hitam kembali ditujukan ke pasangan calon nomor urut 01, dengan adanya kondom berlogo Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf merasa geram dengan adanya hal itu dan berniat melaporkan pembuat dan penyebar kondom tersebut.
Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Ade Irfan Pulungan menilai, adanya pembuatan dan penyebaran kondom berlogo Jokowi-Ma'ruf merupakan bagian dari kampanye hitam. "Kami sangat menyayangkan perilaku tak bermartabat tersebut, meskipun Jokowi-Ma’ruf cukup tangguh karena tidak terlalu terusik dari sisi elektabilitas," ujarnya, Senin (11/3).
TKN menilai, adanya sejumlah hoaks dan fitnah yang ditujukan kepada Jokowi-Ma'ruf merupakan upaya untuk menurunkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01. "Seolah isu kampanye hitam ini berupaya menurunkan elektabilitas dikalangan umat muslim,” ujar Ade Irfan.
Ade Irfan mengatakan, TKN tak pernah ragu untuk melaporkan pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam ke pasangan calon Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, beberapa waktu lalu, TKN melaporkan empat orang yang melakukan kampanye hitam ke Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri).
"Kami tidak segan melaporkan kasus ini ke polisi untuk diusut tuntas," ujar Ade Irfan.
Dalam sepekan terakhir, pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin diterpa sejumlah dugaan kampanye hitam jelang Pilpres 2019. Salah satu video yang cukup viral adalah seorang ibu di Maros, Sulawesi Selatan yang menyatakan pendidikan agama akan dihapus pemerintahan era Jokowi.
Terakhir, ada foto produk alat kontrasepsi dibungkus paket bergambar capres-cawapres 01 Jokowi-Ma'ruf Amin beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp, pada Sabtu (9/8).