REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Warga Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengeluhkan warik atau kera liar yang serangannya makin menjadi-jadi belakangan ini. Anggota DPRD Kalsel asal daerah pemilihan kabupaten itu, Karlie Hanafi Kalianda mengatakan warga tidak bisa berkebun dan menanam padi karena serangan warik.
"Mereka yang mengeluh tersebut tepatnya warga Desa Sungai Pantai Kecamatan Rantau Badauh (sekitar 30 kilometer barat Banjarmasin), dan mereka sampaikan saat saya reses beberapa hari lalu" ujarnya, Senin (11/3).
Apalagi, katanya, warik itu tergolong ganas (bisa menyerang orang), tidak sejinak warik di objek wisata Pulau Kembang Batola yang berbeda di tengah Sungai Barito. Menanggapi keluhan warga Desa Sungai Pantai tersebut, anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel yang juga membidangi pertanian itu akan mengirim surat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi setempat.
"Kita akan kirim surat kepada BKSDA Kalsel di Banjarbaru terkait masalah warik tersebut, bagaimana solusinya," ujarnya.