Senin 11 Mar 2019 17:44 WIB

GMF Bagikan Dividen 6 Juta Dolar AS

GMF membukukan laba bersih sebesar 30,5 juta dolar AS

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Petugas Garuda Indonesia Maintenance Facilities (GMF Aero Asia) melakukan pemeriksaan hidrolik pesawat terbang Garuda Indonesia Boeing 777-300ER yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas Garuda Indonesia Maintenance Facilities (GMF Aero Asia) melakukan pemeriksaan hidrolik pesawat terbang Garuda Indonesia Boeing 777-300ER yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) membagikan dividen sebesar 6 juta dolar AS. Jumlah dividen yang dibagikan ini mencapai 20 persen dari laba bersih perseroan sebesar 30,5 juta dolar AS.

Direktur Utama GMFI Iwan Joeniarto mengatakan pembagian dividen ini merupakan pemenuhan hak yang diberikan GMF kepada pemegang saham. “Upaya demi upaya kami jalankan untuk membawa keuntungan bagi perusahaan yang nantinya pasti dikembalikan kepada pemegang saham,” ujarnya saat acara RUPST GMF Aero Asia di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (11/3).

Baca Juga

Selain itu, RUPST juga memutuskan enam agenda rapat, yakni persetujuan laporan tahunan 2018, penggunaan laba bersih 2018, penetapan tantiem 2018 dan remunerasi 2019 bagi direksi dan dewan komisaris, penunjukan kantor akuntan publik tahun buku 2019, pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka pelaksanaan program Management and Employee Stock Option Plan (MESOP), dan laporan penggunaan dana initial public offering (IPO).

“RUPST dihadiri 90,8 persen pemegang saham,“ ucapnya.

GMF melaporkan penggunaan dana IPO yang didapatkan pada Oktober 2017 silam. Dalam pelaksanaan IPO, GMF meraih dana sebesar Rp 1,1 triliun dengan komposisi penggunaan 60 persen untuk investasi, 25 persen untuk modal kerja dan 15 persen untuk refinancing.

Iwan Joeniarto menjelaskan, saat ini keseluruhan dana yang dialokasikan untuk refinancing dan modal kerja sudah digunakan. “Sementara, untuk investasi dari hasil IPO sampai akhir tahun 2018 sudah terealisasi sebesar 85 persen, sisanya akan kami maksimalkan di 2019," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement