REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan Siti Aisyah setelah dibebaskan dari dakwaan pembunuhan Kim Jong-nam, saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada esok hari. Hal itu disampaikannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3).
"Ya besok kita ketemu," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku, bebasnya Siti Aisyah dari dakwaan pembunuhan tersebut merupakan proses panjang upaya pemerintah, baik dari Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur, Kementerian Luar Negeri, dan Kemenkumham. Selain itu, upaya pemerintah itu juga merupakan bentuk kepedulian terhadap warga negaranya yang berada di luar negeri.
"Ya ini kan proses panjang pendekatan dari kedutaan, Kemenlu, Kemenkumham dan tentu saja kepedulian kita terhadap warga negara kita di luar negeri," ujarnya.
Menurut Jokowi, proses panjang dan gigihnya upaya pembebasan yang dilakukan pemerintah ini lantaran Siti diyakini tak masuk dalam jaringan pembunuhan. Ia berpendapat, Siti Aisyah hanya dimanfaatkan oleh para pelaku pembunuhan.
"Ini proses panjang karena memang kita lihat dari jauh Siti ini bukan masuk jaringan itu tapi dimanfaatkan," ujar Jokowi.
Saat ini, Kemenlu tengah mengatur kepulangan Siti Aisyah yang telah divonis bebas usai dituding terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Aisyah akan tiba di Jakarta pada Senin (11/3) sore ini.
Siti Aisyah (27 tahun) dan Doan Thi Huong yang merupakan warga negara Vietnam, dituduh terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017. Kim Jong-nam meninggal dunia akibat terpapar agen saraf XV, zat kimia terlarang yang diklasifikasikan PBB sebagai senjata pemusnah massal.
Siti Aisyah sendiri mengaku telah dibayar sebesar 400 ringgit Malaysia karena mengira hanya akan melakukan semacam lelucon atau candaan di sebuah reality show TV Malaysia.