REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk terus mendorong percepatan pertumbuhan bisnis. Pada tahun ini, anak usaha Garuda Indonesia ini menargetkan enam negara perawatan pesawat. Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, perseroan akan masuk ke India, Korea, Jepang, Vietnam, Filipina, dan Rusia.
Keenam negara itu memiliki potensi pasar perawatan pesawat yang menjanjikan. “India merupakan pelanggan besar kami, negara Middle East lainnya juga menjanjikan. Kami juga akan berkolaborasi dengan partner lokal di sana yang mendirikan perawatan pesawat,” ujarnya saat acara RUPST GMF AeroAsia di Bandara Soekarno Hatta, Senin (11/3).
Dia menjelaskan pasar perawatan di Korea dan Jepang juga besar lantaran dua negara ini memiliki kapasitas penerbangan tinggi. “Korea dan Jepang sasaran utama kami, kapasitas penerbangan mereka tinggi jadi tidak mungkin bisa mengerjakan perawatan pesawat secara semuanya,” jelasnya.
Kemudian, di Vietnam dan Filipina, di mana kedua negara ini belum diimbangi fasilitas perawatan perawat. Terakhir di Rusia, merupakan pasar potensial sebab selain intensitas pengguna jasa perawatan pesawat dengan GMF, Rusia tidak fokus terjun ke industri perawatan pesawat. “Pesawat mereka (Rusia) banyak tapi industri MRO tidak banyak,” ungkapnya.
Iwan mengatakan memperluas pelayanan untuk pasar LCC merupakan salah satu strategi GMF saat ini. Saat ini porsi pasar perawatan GMF sampai dengan Kuartal III 2018 sebesar 56 persen terserap oleh afiliasi, yaitu Garuda Indonesia dan Citilink dan 44 persen maskapai di luar itu, di mana 13-14 persennya adalah pasar LCC.
Dia juga menargetkan penyerapan pasar perawatan pesawat domestik bisa meningkat 20 persen serta porsi domestik dan internasional bisa seimbang, yaitu 50:50.