REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- KPU Kota Depok mulai menyortir dan melipat surat suara Pemilu 2019. Sebanyak 389 orang dilibatkan untuk proses sortir dan pelipatan surat suara tersebut.
Kegiatan sortir dan lipat suara ini berlangsung setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. KPU Kota Depok menargetkan pengerjaan sortir dan lipat surat suara keseluruhan selesai pada 30 Maret 2019.
"Pada hari pertama ini pelipatan akan dimulai dari DPRD Provinsi Jawa Barat terlebih dahulu sebanyak 1.335.525 surat suara. Kemudian dilanjutkan dengan tingkat DPR RI, Pilpres 2019, dan DPRD tingkat Kota Depok. Nanti jika surat DPD RI sudah sampai akan kami lanjutkan," ujar Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna di Kantor KPU Kota Depok, Senin (11/3).
Menurut Nana, proses penyortiran dan pelipatan itu diawasi petugas dari Sekretariat KPU Kota Depok. Pihak Bawaslu Kota Depok juga hadir di sana. "Sebelum masuk ruangan, para pekerja pelipat surat suara harus melewati serangkaian pemeriksaan. Mereka dilarang membawa tas ke dalam area pelipatan. Barang-barang seperti gunting, pisau, korek, rokok, dan telepon genggam juga tak boleh dibawa masuk," jelasnya.
Nana menambahkan, para pekerja ini sebelumnya sudah mengikuti bimbingan teknis cara sortir dan lipat surat suara. "Bahkan sebagian besar di antara mereka sudah berpengalaman saat melipat surat suara pilgub tahun lalu," terang dia.
Ketua Bawaslu Kota Depok Luli Barlini menambahkan, pihaknya menurunkan tiga petugas panwascam untuk melakukan pengawasan penyortiran dan pelipatan surat suara ini. Selain itu masih ada menempatkan staf-staf dari Bawaslu Kota Depok. "Kami tugaskan tiga orang panwascam per harinya untuk mengawasi jalannya penyortiran dan pelipatan surat suara ini," kata dia.
Luli mengutarakan, surat suara yang sudah masuk ke Gudang KPU Kota Depok masing-masing sebanyak 1.335.525. Surat suara dilebihkan dua persen dari jumlah total surat suara per dus. "Kami mengimbau kepada para petugas agar menyisihkan surat suara yang ditemukan rusak," jelas dia.