REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua maskapai besar Indonesia, Garuda Indonesia dan Lion Air menjalin kerja sama mengenai perawatan pesawat. Anak usaha Garuda Indonesia, Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia dan anak usaha Lion Air, Batam Aero Technic membuat usaha bersama (Join Venture) dalam hal perawatan pesawat, mesin, komponen dan tire retread (vulkanisir ban).
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan kolaborasi ini bertujuan untuk memanfaatkan fasilitas bersama antara GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic. “Kami memanfaatkan fasilitas bersama, saling mengisi dalam penyediaan suku cadang,” ujarnya saat acara RUPST GMF AeroAsia di Bandara Soekarno Hatta, Senin (11/3).
Menurutnya, aksi korporasi ini tidak mengeluarkan biaya investasi, justru menekan biaya pemeliharaan pada airlines. “Kami punya fasilitas perawatan pesawat, kita saling sharing bagaimana memanfaatkannya. Tentu akan menguntungkan kedua belah pihak, saling sinergi,” ucapnya.
GMF Aero adalah anak usaha Garuda Indonesia di bisnis perawatan pesawat. Sepanjang 2018, pendapatan operasional naik tujuh persen menjadi 470 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya 493,3 juta dolar AS. Pencapaian ini dikontribusikan dari luar grup yang meningkat 32 persen dan berbagai pelanggan baru.
Adapun Batam Aero Technic (BAT) merupakan salah satu bentuk pengembangan bisnis dari perusahaan maskapai penerbangan Lion Air Group. Selain melakukan perawatan serta pemeliharaan struktur mesin bagi maskapai-maskapai Lion Air Group seperti Lion Air, Batik, Air, dan Wings Air, BAT juga mendukung dan menyediakan jasa untuk perbaikan, perawatan, serta penyediaan suku cadang bagi pelaku bisnis penerbangan lain.
Batam Aero Technic telah menjalin kerja sama dengan perusahaan perawatan dan perbaikan mesin pesawat yaitu Triumph Aviation Services Asia yang berbasis di Bangkok, Thailand.