Selasa 12 Mar 2019 00:45 WIB

Gempa Aceh 5,5 SR Terasa Hingga Kepulauan Nias

Getaran gempa sempat membuat panik warga di lima kabupaten,

Ilustrasi Gempa
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, NIAS—  Gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh berkekuatan 5,5 Skala Richter pada Senin (11/3) malam pukul 20.25 WIB terasa hingga Kepulauan Nias, Sumatera Utara. 

Getaran gempa sempat membuat panik warga di lima kabupaten/kota di Kepulauan Nias, tetapi hingga kini belum ada informasi terjadi kerusakan.

Baca Juga

Dari Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Gunungsitoli, Djati Kuncoro, diperoleh informasi jika gempa yang berkekuatan 5,5 SR itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Singkil itu adalah gempa bumi tektonik.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=5,5 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,3," jelasnya. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,96 LU dan 97,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 km arah selatan Kota Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Propinsi Aceh pada kedalaman 52 km.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, menurut dia, gempa bumi yang terjadi termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal.

Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. 

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault)," ungkapnya.

Ia juga memberitahu jika hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi dan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 20.43 WIB, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Tetapi masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement