Selasa 12 Mar 2019 05:00 WIB

Raja Malaysia: Islam Cara Hidup Universal tak Pandang Ras

Islam harus dipahami sebagai agama yang datangkan keberkahan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nashih Nashrullah
Raja Malaysia Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah didampingi permaisuri Tunku Azizah Aminah Maimunah saat upacara penobatan sebagai Raja Malaysia ke-16.
Foto: al jazeera
Raja Malaysia Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah didampingi permaisuri Tunku Azizah Aminah Maimunah saat upacara penobatan sebagai Raja Malaysia ke-16.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah resmi dikukuhkan.

Dalam acara pengukuhannya pada Senin, (11/3), dia menyatakan Islam sebagai agama federasi seharusnya bisa dipahami secara menyeluruh oleh semua orang tanpa memandang ras.   

Baca Juga

Islam kata dia, merupakan cara hidup universal yang membawa keberkahan bagi dunia. Dengan begitu, tidak hanya berlaku bagi kelompok tertentu.

Lebih lanjut, dia meminta agar persatuan ras jangan hanya menjadi slogan. Berbagai usaha sudah dilakukan pemerintah untuk menyatukan antarras. 

"Seruan persatuan jangan sampai sebatas slogan, harus diikuti dengan tindakan," ujarnya dikutip Channel News Asia, Selasa, (12/3). 

Menurutnya, tindakan tegas harus dilakukan terhadap kegiatan yang bisa memecah persatuan bangsa.    

Sultan Abdullah menyebutkan, saat menyusun kebijakan, pemerintah harus mempertimbangkan keinginan rakyat. 

"Rakyat saat ini ingin pemerintahan yang mendengar aspirasi mereka," katanya. 

Sultan Abdullah mengapresiasi upaya pemerintah dalam memperkenalkan Rencana Antikorupsi Nasional. Sekaligus menyusun undang-undang yang relevan.  

Dia juga meminta rakyat percaya kepada berbagai kebijakan pemerintah. Walau kemungkinan dampaknya tidak bisa langsung dirasakan.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement