Selasa 12 Mar 2019 08:50 WIB

Pelabuhan Benoa Rampungkan Pendalaman Alur

Pendalaman alur akan meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar di wilayah itu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
 Kapal pesiar mewah Equanimity ditahan pertugas di Teluk Benoa Bali atas permintaan FBI.
Foto: AP/Yoan Ari
Kapal pesiar mewah Equanimity ditahan pertugas di Teluk Benoa Bali atas permintaan FBI.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelabuhan Benoa Bali yang dikelola BUMN Pelindo III telah merampungkan pengerukan kolam dan pendalaman alur dari minus 9 Meter LWS (rata-rata muka air laut) menjadi minus 12 Meter LWS. Rampungnya pengerukan tersebut memungkinkan kapal pesiar dengan LOA atau ukuran panjang lebih dari 350 meter untuk sandar di demaga dimaksud.

“Dengan adanya revitalisasi tersebut, tentunya akan menambah minat kedatangan kapal pesiar karena dari sisi keamanan dan kenyamanan akan terjamin,” ujar Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha melalui siaran pers, Selasa (12/3).

Baca Juga

Joko menjelaskan, selain dilakukan pendalaman alur, turning basin atau area untuk berputar kapal juga diperlebar dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter. Sehingga, kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman.

"Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter," ujar Joko.

Serangkaian peningkatan fasilitas lain, khususnya terkait dengan gedung terminal penumpang juga akan dilakukan. Kapasitas gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang akan diperbesar hingga menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

"Pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di Benoa akan selesai semester dua tahun 2019. Hingga Februari ini, progress pembangunan fisik bangunan telah mencapai 58 persen," kata Joko.

Joko meyakini, rampungnya pengerukan kolam dan pendalaman alur, akan meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar. Bahkan, diyakininya kapal pesiar tersebut tidak hanya transit, tetapi pelabuhan Benoa akan menjadi home port cruise, dimana kapal pesiar berangkat dari Benoa, kemudian berkeliling di Indonesia Timur dan nanti akan kembali lagi ke Benoa.

“Dengan menjadi home port cruise tersebut tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali karena ini memiliki multiplier effect cukup besar. Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan, maka tentunya bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat disekitarnya," ujar Joko.

Joko menjelaskan, jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar di Pelabuhan Benoa pada 2018 tercatat 54.802 orang wisatawan mancanegara. Jumlah tersebut naik lima persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 52.125 orang. Adapun jumlah kapal pesiar tercatat 67 unit kapal pesiar mengunjungi Bali melalui Pelabuhan Benoa selama 2018.

“Pelabuhan Benoa sendiri menyumbang sekitar 45 persen dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara penumpang kapal pesiar yang singgah di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III," ujar Joko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement