REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpendapat, daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di Jatim perlu diintervensi. Daerah yang dimaksud salah satunya adalah Kabupaten Sampang. Khofifah berharap, intervensi tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah dimaksud
"Biasanya IPM rendah, kemiskinannya tinggi. Ada kabupaten yang secara lokal bukan daerah yang kesejahteraannya rendah, tetapi ada di desa atau kecamatan tertentu. Seluruh program intervensinya harus secara komprehensif di titik yang sama," ujar Khofifah di Surabaya, Senin (11/3).
Khofifah menjelaskan, salah satu langkah yang bisa dilakukan yaitu melakukan pemetaan secara detail. Pemetaan tersebut diharapkan bisa menjadikan intervensinya lebih signifikan, lebih masif, lebih sistemik, dan lebih permanen. Pemetaan itu, lanjut Khofifah, seolah-olah menjadi GPS. Sehingga seluruh pihak yang melakukan intervensi akan memiliki referensi titik-titik yang perlu ditangani secara detail.
"Ini semua akan berseiring dengan yang sedang diprioritaskan di Jatim seperti meningkatkan IPM Jatim, menurunkan kemiskinan di Jatim, dan menurunkan gini ratio di Jatim," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Khofifah juga berharap, signifikansi peningkatan IPM tersebut semakin terukur per tahunnya. Sehingga, pada akhirnys RPJMD yang disusun bisa tepat sasaran dalam upaya menurunkan kemiskinan, dan menaikkan IPM.