Selasa 12 Mar 2019 10:10 WIB

Curah Hujan Masih Tinggi di Kuningan, Majalengka, Cirebon

Tingginya curah hujan menyebabkan banjir di sekitar Kota Kuningan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Memasuki pertengahan Maret 2019, curah hujan di sejumlah daerah di Wilayah Ciayumajakuning masih tinggi. Masyarakat pun diimbau untuk mewaspadai setiap potensi bencana yang terjadi.

‘’Pada Maret ini, curah hujan masih tinggi di Kabupaten Kuningan, sebagian besar Majalengka dan Cirebon,’’ kata Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, dikutip Selasa (12/3).

Baca Juga

Sementara itu, tingginya curah hujan telah menyebabkan bencana banjir di sejumlah titik di sekitar kota Kuningan, Senin (11/3). Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, banjir di antaranya terjadi di Jalan Raya Cigadung, pertigaan Pertanian, depan Taman Cirendang, depan rest area Cirendang dan Pasar Baru Kuningan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menjelaskan, hujan lebat yang terjadi kemarin telah menyebabkan drainase di sejumlah titik lokasi tersebut tidak dapat menampung air hujan. Ditambah lagi, drainase di lokasi itu juga tersumbat sampah.

‘’Membuang sampah sembarangan, awal terjadinya bencana,’’ tukas Agus.

Agus pun mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke drainase dan badan air lainnya. Pasalnya, hal tersebut sangat berisiko menyebabkan banjir, apalagi jika turun hujan lebat.

Selain banjir, hujan lebat juga telah menyebabkan seorang siswa SDN Cigugur, Kelurahan/Kecamatan Cigugur, hanyut di selokan yang berarus deras. Bocah bernama Yusar (8) itupun akhirnya meninggal dunia. Peristiwa itu bermula saat Yusar pulang sekolah dalam kondisi hujan lebat, Senin (11/3) pukul 11.00 WIB. Tanpa sengaja, dia terpeleset ke selokan yang debit airnya deras.

Bocah itupun langsung hanyut terbawa derasnya air. Korban ditemukan sejauh 200 meter dari titik terpeleset sekitar pukul 11.30 WIB. Sayang, nyawa bocah itu tidak tertolong.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement