Selasa 12 Mar 2019 12:18 WIB

4.000 Warga Ikut Uji Coba MRT di Hari Pertama

Kuota uji publik MRT masih tersedia sebanyak 100.862 orang dari total 285.600.

Rep: Mimi Kartika / Umi Soliha/ Red: Esthi Maharani
Uji Coba MRT: Petugas keamanan berjaga saat uji coba pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Uji Coba MRT: Petugas keamanan berjaga saat uji coba pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta melakukan uji coba publik fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) mulai hari ini, Selasa (12/3). Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, hari pertama uji coba MRT akan mengangkut 4.000 penumpang.

"Hari ini kami mulai (uji coba publik) dengan 4.000 penumpang," kata William dalam konferensi pers di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca Juga

William mengatakan, hingga Senin (11/3) kemarin tercatat 184.738 orang yang telah mendaftar untuk mengikuti uji coba publik. Menurutnya, warga masih bisa mendaftar dengan waktu keberangkatan yang masih tersisa. Kuota masih tersedia sebanyak 100.862 orang dari total 285.600.

Masyarakat masih bisa mendaftar uji coba MRT Jakarta hingga 23 Maret 2019 melalui laman ayocobamrtj.com. Uji coba MRT akan dilakukan pukul 08.00-16.00 WIB dengan total 98 perjalanan dalam sehari dengan jarak keberangkatan antarkereta 10 menit.

William menambahkan, pada uji coba publik MRT Jakarta membuka seluruh stasiun dari Lebak Bulu hingga Bundaran HI. Sebanyak 13 stasiun MRT sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah.

PT MRT Jakarta menerapkan sistem kuota saat uji coba operasi. Jumlah kuota uji coba pada 12 Maret sebanyak 4.000 orang, 13 Maret sebanyak 8.000 orang, dan 14 Maret dengan 12.000 orang.

Kemudian pada 15 Maret sebanyak 16.000 orang, 16 Maret sebanyak 20.000 orang, 17 Maret sebanyak 24.000 orang, dan 18-24 Maret sebanyak 28.800 orang per hari. William menyebut, PT MRT akan melakukan evaluasi setiap harinya berdasarkan kegiatan uji coba publik.

"Dalam minggu ini kita akan evaluasi lagi, memberikan mungkin jam bisa kita tambah, kuota akan kita tambah," tuturnya.

Dalam kesempatan itu pula ia mengemukakan keinginannya agar terjadi integrasi antara MRT dengan moda transportasi lainnya terutama Transjakarta. Dengan adanya integrasi ini diharapkan masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan transportasi umum. Tak hanya itu, pihak MRT telah meluncur aplikasi yang akan mempermudah penumpang seperti informasi  integrasi, rute perjalanan, hingga fitur pengaduan.

"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami sediakan wadah bagi penumpang untuk menyampaikan saran - saran yang perlu diperbaiki oleh kami. Di dalam aplikasi sudah disediakan call center sehingga bisa langsung menghubungi call tersebut," kata William.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement