REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Inggris telah mencapai hubungan diplomatik yang ke-70 pada tahun ini. Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, AM Fachir mengatakan, ada banyak kemitraan strategis yang dijalankan antara Indonesia dan Inggris.
"Sementara ini fokus pada lima hal, pertama menyangkut kerja sama menguntungkan perdagangan. Kalau teman saling mengambil manfaat. Kedua soal investasi, banyak sekali investasi Inggris kita berterima kasih, tapi jangan tambah turun, kalau bisa dinaikkan," kata Fachir di Jakarta, Selasa (12/3).
Fachir melanjutkan, kemitraan selanjutnya yakni di bidang pendidikan. Ada banyak orang Indonesia yang belajar di Inggris. Kemudian ada mahasiswa Inggris belajar di Indonesia. Ini bagian yang mempererat antara per orangan.
Selain itu ada juga kemitraan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Dan yang terakhir perihal dialog lintas agama. Fachir mengungkapkan, Indonesia dan Inggris memiliki kesamaan yakni sebagai negara yang beragam terdiri dari berbagai suku, dan lainnya.
"Dialog lintas agama bagi Indonesia adalah suatu keharusan. Karena sejak awal ketika Republik ini berdiri berdasarkan keberagaman, sudah jadi DNA dialog dan toleransi bahwa kita perbedaan selalu ada. Indonesia negara yang aktif promosi Dialog Lintas Agama, dengan lebih dari 40 negara," ujar Fachir.
Ia berharap agar kerja sama yang ada terus ditingkatkan antara kedua negara, termasuk di bidang kemaritiman. Sejarah Inggris memiliki pengalaman di bidang kemaritiman, dari SDM, ekonomi dan keamanan.
"Kami mengajak semua untuk tingkatkan kerja sama, pemerintah hanya sebagai fasilitator, semua pelaku stake holder bersama, di samping government to government," kata dia.