REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Layanan listrik di Venezuela dilaporkan telah kembali dipulihkan pada Selasa (12/3). Menurut Menteri Komunikasi Jorge Rodriguez, pemadaman listrik sudah tidak terjadi di hampir sebagian besar wilayah negara tersebut.
“Pada Selasa (12/3) siang, kami dapat mengatakan rakyat Venezuela mendapat kemenangan melawan serangan pada sistem listrik negara ini,” ujar Rodriguez dilansir Xinhua News, Rabu (13/3).
Rodriguez menambahkan saat ini pasokan air minum sudah kembali tersedia. Sebelumnya, pemadaman listrik juga telah menganggu sistem pengolahan air limbah Venezuela.
“Caracas akan mulai menerima air minum dari stasiun pusat yang diaktifkan sejak pagi hari,” kata Rodriguez.
Menurut pihak berwenang, salah satu sumber daya utama Venezuela, yaitu Pusat Listrik Tenaga Air di Guri menjadi target sabotase. Serangan siber diarahkan ke sana dan membuat negara itu mengalami pemadaman listrik besar-besaran sejak Kamis (7/3) lalu.
Pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi hampir satu pekan terakhir di Venezuela menjadi yang terburuk terjadi di negara itu. Venezuela mengalami ambruknya ekonomi di bawah hiperinflasi serta krisis politik.
Presiden Nicolas Maduro kemudian menyalahkan Amerika Serikat (AS) karena telah mengobarkan perang energi. Meski demikian, Washington membantah memiliki peran dalam insiden tersebut.