REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perseru Serui harus mengakui keunggulan Persib Bandung usai dikalahkan 0-4 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/3). Meski kedua tim sama sama tidak lolos babak penyisihan, namun Perseru mengalami kekalahan di tiga pertandingannya.
Pelatih Perseru Putu Gede mengakui sudah memprediksi hal itu. Menurutnya, bertemu Persib adalah antiklimaks selama Piala Presiden berlangsung.
"Prediksi saya tidak tahannya di sini (lawan Persib), kondisi kami belum 100 persen siap untuk event, turnamen, dan kompetisi," kata Putu usai laga.
Perseru memang menjadi salah satu tim yang konsisten dalam merotasi pemainnya. Namun dalam rotasinya kali ini, lini belakang Perseru menjadi rapuh dan tidak ada gol balasan yang tercipta. "Taktik kami di pertahanan tidak jalan. Kondisi pemain 100 persen tidak siap untuk pertandingan dengan atmosfer seperti ini," jelas Putu.
Di sisi lain, Persib memiliki kecepatan yang baik. Sehingga, Persib dengan mudah mengatur ritme permainan. Menurut Putu, timnya tidak terbiasa dengan kondisi seperti itu. "Teknis tidak hanya dengan kecepatan dan tempo tinggi, persiapan juga tidak 100 persen," jelasnya.
Pemain tengah Perseru, Supriyadi mengamini tanggapan pelatihnya. Meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin, ternyata timnya tidak mampu mencuri poin dari Persib. "Ya bertemu tim-tim Liga 1 cukup berat, sebelumnya saya di Liga 2, atmosfer sekarang beda, lebih cepat, lebih keras," kata dia.