Rabu 13 Mar 2019 12:24 WIB

Malaysia Tangguhkan Operasi Boeing 737 MAX 8

Penangguhan operasi Boeing 737 MAX 8 dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Saham Boeing. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange. Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Saham Boeing. Pialang melakukan aktivitas di New York Stock Exchange. Saham Boeing Co anjlok menyusul jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menggunakan tipe 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) menangguhkan semua pesawat Boeing 737 MAX 8 yang terbang ke atau dari Malaysia serta transit di Malaysia, Selasa (12/3) waktu setempat. Hal ini dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

CEO CAAM Ahmad Nizar Zolkafar mengatakan, penangguhan Boeing menyusul dua kecelakaan fatal pada pesawat yang melibatkan Boeing 737 MAX 8 dalam waktu kurang dari lima bulan. "Untuk Malaysia, kami mengklarifikasi tidak ada satu pun maskapai Malaysia yang mengoperasikan Boeing 737 MAX 8," ujar Ahmad Nizar seperti dilansir The Star, Rabu (13/3).

Baca Juga

"Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia langsung menangguhkan operasi pesawat Boeing 737 MAX 8 yang terbang ke atau dari Malaysia, serta yang transit di Malaysia hingga pemberitahuan lebih lanjut," Nizar menambahkan dalam pernyataannya.

Jenis Boeing 737 MAX 8 dengan penerbangan ET302 milik Ethiopian Airlines ke Nairobi, Kenya, jatuh tak lama setelah lepas landas. Kecelakaan tersebut menewaskan 157 orang, terdiri atas 35 kebangsaan berbeda. Pesawat jatuh sekitar 47 kilometer dari Addis Ababa.

Sementara, pesawat jenis sama dengan penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan sekitar Karawang, Jawa Barat, setelah dilaporkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas pada Senin (29/10/2018). Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dua bayi, dengan dua pilot dan lima kru kabin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement