Rabu 13 Mar 2019 15:59 WIB

Lion Tunda Kedatangan Empat Pesawat Boeing MAX 8

Lion tak dapat membatalkan pembelian pesawat Boeing MAX 8 karena terikat kontrak.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Lion Air Boeing 737 MAX 8.
Foto: Boeing
Lion Air Boeing 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Grup mengumumkan penundaan kedatangan pesawat Boeing tipe 737 MAX 8. Keputusan ini diambil menyusul kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines berjenis sama yang terjadi pada Ahad (10/3). Pada Oktober 2018, pesawat Lion Air Boeing 737 MAX 8 juga mengalami kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpangnya.

Managing Director Lion Group, Daniel Putut Kuncoro Adi menjelaskan keputusan ini diambil perusahaan untuk bisa memastikan bahwa keandalan dari pesawat tipe MAX 8 ini bisa teruji keamanannya. Penundaan ini dilakukan perusahaan sampai pihak KNKT dan pihak Federasi penerbangan internasional selesai melakukan investigasi atas kecelakaan Boeing 737 MAX 8.

Baca Juga

"Kita minta ke Boeing tunggu sampai investigasi selesai. Memang harusnya ada beberapa pesawat yang delivery tahun ini, tapi kita tunda dulu sampai investigasi KNKT selesai," ujar Daniel di Kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (13/3).

Daniel menegaskan bahwa keputusan perusahaan hanya menunda. Ia mengatakan tidak mungkin perusahaan melakukan pembatalan secara general atas seluruh pemesanan pesawat kepada Boeing. Selain karena jumlah pesawat yang dibeli tidak sedikit, kata Daniel, antara Lion Grup dan Boeing sudah terikat perjanjian kontrak jual beli.

"Tapi belum sampai pada pembatalan, tapi kami tunda tunggu result dari KNKT. Ditambah lagi kecelakaan Ethophia, kami diskusi juga sama Boeing. Kami juga melakukan diskusi dengan mereka. dan ini jadi kami sikap kami," ujar Daniel.

Daniel mengatakan, ada 217 pesawat yang akan didatangkan dari Amerika Serikat ke Indonesia mulai tahun 2019 hingga 2035. Nilainya pun ditaksir mencapai 22 miliar dolar AS. Jumlah itu belum termasuk 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 yang sudah dioperasikan oleh Lion Air ke Cina, Arab Saudi, dan sejumlah rute domestik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement