Rabu 13 Mar 2019 18:36 WIB

Indonesia akan Gelar Dialog Tingkat Tinggi Indo-Pasifik

Ada 18 negara yang akan diundang dalam dialog tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Foto: Antara/Moch Asim
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan menggelar dialog tingkat tinggi Indo-Pasifik di Jakarta pada 20 Maret mendatang.

Hal itu dia sampaikan seusai bertemu Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Rabu (13/3).

Baca Juga

Menurut Retno, terdapat 18 negara yang akan diundang dalam dialog tersebut. "Dialog tingkat tinggi ini akan menjadi platform untuk memperkuat kerja sama dan pembangunan kepercayaan, serta diskusi kerja sama Indo-Pasifik," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi dukungan Thailand atas konsep Indo-Pasific Outlook yang digagas Indonesia. "Indonesia sangat berterima kasih atas dukungan penuh Thailand sebagai ketua ASEAN. Kita menyambut teks ASEAN di Indo-Pasific Outlook sebagai usulan dari senior official meeting (SOM) di Bangkok awal bulan ini," kata Retno.

Retno mengatakan Indonesia menanti kolaborasi dan kerja sama dengan Thailand di Indo-Pasifik. Konsep Indo-Pacific Outlook dirancang oleh Indonesia.

Ia memberikan 10-anggota ASEAN kepemimpinan intelektual untuk membahas masa depan wilayah tersebut yang telah menjadi kekuatan pendorong utama ekonomi global.

Beberapa negara telah mengembangkan ide, proposal, dan terminologi masing-masing dengan perspektif mereka sendiri. Jepang memiliki the Free and Opem Indopacific Strategy (FOIS). Sementara India memiliki konsep Security and Growth for All in the Region (Sagar).

Sementara AS telah memperluas komando militer Pasifiknya mencakup kedua samudera untuk membentuk Komando Indo-Pasifik AS (USINDOPACOM). Rusia telah mengusulkan nama "Indo-Asia Pasifik" untuk memastikan tidak dikecualikan dari arsitektur regional yang muncul.

Sementara konsep ASEAN bukan merupakan upaya untuk menggabungkan semua ide yang berbeda itu menjadi satu konsep tunggal, melainkan memiliki proposal serta ide sendiri yang seringkali berbeda dari yang lain.

Konsep itu menekankan kepentingan bersama daripada nilai-nilai umum. Idenya adalah bahwa selalu lebih mudah bagi negara untuk berkolaborasi berdasarkan kerja sama yang saling menguntungkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement