Rabu 13 Mar 2019 19:24 WIB

Liverpool Disarankan Lepas Liga Champions, Klopp: Saran Gila

Klopp menyindir orang yang mengajurkan Liverpool melepas Liga Champions.

 Jurgen Klopp
Foto: AP/Rui Vieira
Jurgen Klopp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Liverpool Jurgen Klopp menegaskan, saran agar the Reds melepaskan kompetisi Liga Champions, demi mengejar peluang menjadi juara Liga Primer Inggris, adalah saran yang "gila". Klopp justru menyindir balik orang yang mengajurkan hal tersebut.

Seperti diketahui, Liverpool akan bertandang ke Allianz Arena, untuk menghadapi Bayern Munchen, di leg kedua Liga Champions, Kamis (14/3) dini hari WIB. Sementara di liga domestik, the Reds tertinggal satu poin dari Manchester City, yang berada di puncak klasemen sementara.

Klopp menyindir saran yang disampaikan oleh Gary Neville, agar Liverpool bisa merebut Trophi pertama Liga Primer Inggris setelah berpuasa selama 29 tahun.

"Saya pikir tidak ada pelatih manapun yang akan menjawab pertanyaan ini. Itu hanya terjadi terjadi jika anda adalah seorang manajer Liverpool dan (menjawab komentar) analis sepak bola dari Manchester United," tegasnya seperti  dikutip dari BBC, Rabu (13/3).

"Mereka (para pakar) berbicara terus menerus, namun bukan berarti apa yang mereka sampaikan itu semuanya masuk akal, itu masalahnya," ujar Klopp melanjutkan.

Klopp menyindir, sangat mudah bagi seseorang yang hanya duduk di studio mengomentari apa yang terjadi di lapangan. Klopp melanjutkan, dirinya tidak merancang strategi bagi Liverpool untuk mendapat Trophi Liga Primer Inggris dengan cara keluar dari seluruh kompetisi lain pada musim ini.

"Sekarang sudah mendekati akhir musim, dan melepaskan peluang menjuara Liga Champions tanpa pernah berusaha maksimal, itu benar-benar (saran) yang gila," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement