Kamis 14 Mar 2019 05:15 WIB

Pesan Terakhir Pilot Ethiopian Airlines: Saya akan Pulang

Pilot 29 tahun tersebut tidak menemui keluarganya dalam keadaan hidup.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Bunga yang diletakkan di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 di dekat Bishoftu, selatan Addis Ababa, Ethiopia, Rabu (13/3).
Foto: AP Photo/Mulugeta Ayene
Bunga yang diletakkan di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines Boeing 737 Max 8 di dekat Bishoftu, selatan Addis Ababa, Ethiopia, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Maskapai Ethiopian Airlines ET302 dengan rute Ethiopia-Nairobi mengalami kecelakaan fatal dan menewaskan 157 penumpang beserta awak. Sebelum terbang, pilot Ethiopian Airlines ET302, Kapten Yared Getachew sempat menghubungi ibunya dan mengatakan dirinya akan pulang ke Nairobi.

"Saya akan pulang ke Nairobi. Telepon seluler saya tertinggal, namun kita akan berbicara ketika saya sampai di sana," ujar Getachew kepada ibunya sebelum menerbangkan Ethiopian Airlines ET302.

Baca Juga

Getachew telah berulang kali menerbangkan pesawat dengan rute Ethiopia-Nairobi. Bagi keluarganya, penerbangan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena Getachew memiliki lebih dari 8.000 jam terbang. Rute itu pun hanya menempuh waktu kurang dari dua jam.

Namun, pilot berusia 29 tahun tersebut tidak menemui keluarganya dalam keadaan hidup. Dia bersama dengan 157 penumpang beserta awak tidak berhasil mendarat di Nairobi.

"Yared telah menjadi pilot yang sangat baik. Dia telah bekerja untuk Ethiopian Airlines dan tidak pernah terlibat dalam kecelakaan apa pun. Dia adalah pilot terlatih yang mengoperasikan 737 Max," ujar juru bicara keluarga sekaligus paman Getachew, Khalid Shapi, dilansir All Africa, Rabu (13/3).

Getachew berdarah setengah Kenya dan Ethiopia. Dia telah bekerja di Ethiopian Airlines selama hampir 10 tahun. Dia menapaki karier dari seorang kadet hingga menjadi seorang kapten senior.

photo

Pada Selasa (12/3), keluarga dan kerabat Getachew tiba di Bandara Internasional Moi, Mombasa dengan penuh haru dan duka. Khalid Shapi datang bersama adik perempuannya, Rayan Shapi yang merupakan ibu dari Getachew. Sekitar pukul 15.00 waktu setempat, keluarga dan kerabat Getachew pergi ke Nyali untuk melakukan doa bersama.

"Ayah almarhum (Getachew) berada di Ethiopia untuk menindaklanjuti penyelidikan yang sedang berlangsung," kata Shapi.

Keluarga, teman, dan kerabat Getachew melakukan shalat ghaib berjamaah di Masjid Baluchi. "Kami akan melakukan shalat di Masjid Baluchi. Kami tidak memiliki agenda lain," ujar Shapi.

Ethiopian Airlines ET302 jatuh sekitar enam menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa. Sebelum jatuh, Getachew sempat melaporkan kepada radar pesawatnya mengalami kendala teknis dan meminta berbalik arah.

Radar mengizinkan pesawat tersebut berbalik arah ke Bandara Bole. Namun, sebelum berbalik arah pesawat itu sudah terjatuh dan meledak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement