Rabu 13 Mar 2019 19:36 WIB

Lutfi: Indonesia Harus Lolos dari Jebakan Kelas Menengah

Indonesia dinilai telah beranjak ke trek yang benar usai keluar dari krisis 1998.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Perdangan RI 2014 Muhammad Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Menteri Perdangan RI 2014 Muhammad Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Perdagangan RI 2014 Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia telah beranjak ke trek yang benar sejak keluar dari krisis moneter 1998. Selama 20 tahun terakhir, kata Lutfi, Indonesia telah keluar dari negara terbelakang memasuki negara kelas menengah.

Sekarang tantangan 20 tahun ke depan Indonesia harus mampu keluar dari zona kelas menengah menuju negara maju atau negara papan atas.

Baca Juga

"Sekarang tantangan 20 tahun mendatang harus lolos dari jebakan kelas menengah. Tantangan itu ada di tangan generasi muda. Generasi yang disebut generasi milenial sekarang," kata Lutfi saat menjadi pemateri di acara Rabu Hijrah dengan tema Tausiah Kebangsaan Kebangkitan Ekonomi Umat di Gedung Serba Guna Kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Rabu (13/3).

Mantan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM) itu memberi pandangan, untuk terus mengarah menuju negara maju, perekonomian Indonesia harus terus berkembang. Indonesia harus membuka diri untuk berinteraksi dagang dengan negara manapun. Selain itu, Indonesia kata mantan Duta Besar RI untuk Jepang itu harus membuka keran investasi supaya pembangunan infrastruktur di Indonesia terus diperbaiki dan dibangun.

Lutfi mengatakan, supaya perekonomian Indonesia semakin ramai, masyarakat Indonesia sendiri harus berani tampil sebagai pengusaha. Bukan hanya bercita-cita sebagai pekerja.

Apalagi zaman sekarang menurut Lutfi yang paling pokok untuk menjadi pengusaha sekarang adalah ide-ide kreatif. Sekarang tidak lagi seperti dulu di mana masyarakat masih sulit mendapatkan suntikan bantuan modal usaha. Pemerintah kata dia sudah menyediakan Kredit Usaha Rakyat yang untuk mengaksesnya tidak lagi berbelit-belit.

"Sekarang mau minta apa saja termasuk modal sudah ada. Yang diperlukan itu ide," ujar Lutfi.

Lutfi kemudian bercerita tentang tren ekonomi global yang sudah beranjak ke arah Asia Timur terutama Cina. Indonesia kata dia juga bisa mengikuti tren ini. Cina bisa tampil sebagai kekuatan baru ekonomi dunia karena mereka bisa memanfaatkan bonus demografi sebagai negara yang besar dan padat penduduk.

Kondisi Indonesi kurang lebih sama. Indonesia menurut Lutfi harus memanfaatkan bonus demografi ini untuk mengambil keuntungan menjadi pasar. Potensi Indonesia bisa menjadi negara maju ketika sudah berumur 100 tahun kata Lutfi sangat terbuka. Negara kelas menengah bisa berubah menjadi negara maju bila generasi mudanya lebih banyak ketimbang generasi tua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement