Kamis 14 Mar 2019 07:02 WIB

Industri Manufaktur Capai 19,86 Persen PDB Nasional

Kinerja ekspor dari industri manufaktur memperlihatkan tren yang positif. 

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Pelepasan Ekspor Manufaktur. Kapal kontainer ukuran raksasa CMA CGM mengisi muatan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelepasan Ekspor Manufaktur. Kapal kontainer ukuran raksasa CMA CGM mengisi muatan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri nonmigas manufaktur menyumbang 19,86 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2018. Nilai PDB industri pengolahan pada tahun tersebut menyentuh Rp 2.950 triliun. Capaian tersebut dipacu oleh pertumbuhan beberapa sektor industri. 

Beberapa sektor industri yang pertumbuhannya tinggi antara lain industri alat angkut dan otomotif (9,49 persen), kulit dan alas kaki (8,99 persen), tekstil dan produk tekstil (8,73 persen), serta industri makanan dan minuman (7,91 persen). 

Baca Juga

“Sektor-sektor tersebut merupakan industri andalan dalam peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartato dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (13/3). 

Dia menambahkan, capaian ekspor jumlah produk industri pada 2018 mencapai 130,09 miliar dolar AS atau naik sebesar 3,98 persen dibandingkan pada 2017 yang hanya mencapai 125,10 miliar dolar AS. Adapun kontribusi produk industri pada 2018 mencapai 72,19 persen dari total ekspor nasional atau senilai 180,21 miliar dolar AS. 

Airlangga menuturkan, ada beberapa sektor industri lainnya yang dapat dipacu secara agresif semisal industri furnitur. Menurutnya, kinerja ekspor dari industri manufaktur dalam tiga tahun terakhir memperlihatkan tren yang positif. 

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, pada 2016 nilai ekspor industri furnitur mencapai 1,60 miliar dolar AS. Pada 2017, nilai ekspornya naik menjadi 1,63 miliar dolar AS, dan di tahun 2018 nikai ekspor meningkat menjadi 1,69 miliar dolar AS. 

“Ditargetkan, sektor industri furnitur bisa naik dua kali lipat,” katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement