REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kantor Basarnas Ambon mengerahkan regu penyelamat untuk mencari lima warga negara asing. Mereka mengalami musibah kecelakaan laut saat melakukan perjalanan dari Pelabuhan Tulehu menuju Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah menggunakan KM Merisa.
"Melaporkan kondisi membahayakan manusia KM Mersia rute Tulehu tujuan Pulau Banda (Malteng) mengalami mati mesin di Selatan Pulau Ambon dan kami baru menerima informasi hari ini sekitar pukul 07.15 WIT dari pegawai Syahbandar Tulehu bernama Hamok," kata Kepala Kantor Basarnas setempat, Muslimin di Ambon, Kamis (14/3).
Regu penyelamat dari Kansar Ambon dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan kapal KN SAR 235 Abimanyu. Lima WNA yang berada dalam KM Merisa adalah Jean Claude Phillipe, asal Belanda, Marinda Edison asal Phlipina, Mohammed Hasasan asal Qatar, Edwin Josse Bisslik asal Qatar, dan Antoni Albet Aubrey dari Republic Of Seychelles.
Di atas kapal naas ini juga ada seorang pemandu wisata bernama Andi Nasir Hamadin dan delapan Anak Buah Kapal antara lain Sadi Rudin, Andi Dasri, Fritwan Kekenusa, Sulaiman Amir, Shaq Harfendy, Abdul Ghani, Muh Sating, dan Junaidi.
Menurut Muslimin, KM Mersia dilaporkan angkat jangkar dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu, (13/13) pukul 19.00 WIT dan bertolak menuju Pulau Banda menggalami mati mesin di Perairan Selatan Ambon. Kapal tersebut dilaporkan berada pada koordinnat 4°21.239 S - 128°09'.663 E dan jarak tempuh sekitar 45 NM dari Pulau Ambon dan waktu tempuh kurang lebih dua jam.
Kondisi cuaca saat ini di lokasi pencarian adalah hujan ringan dan kecepatan angin dari arah barat laut antara 3-25 knots, sedangkan ketinggian gelombang antara 0,25 hingga dua meter. "Kami juga menerima informasi dari agen kapal kalau KM Mersia sudah tenggelam dan sekitar pukul 07.10 WIT seluruh awak dan penumpang meninggalkan kapal dan mereka sekrang berada di diatas Life Craft dan masih bisa berkomunikasi dengan agen kapal di Bali," kata Muslimin.