REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Sebuah gedung sekolah di Lagos, Nigeria ambruk, dan menewaskan 10 orang serta 100 siswa lainnya masih terjebak dalam puing-puing bangunan pada Rabu (13/3). Insiden itu terjadi di dekat pasar Itafaji, Lagos sekitar pukul 10.00 waktu setempat dan hingga saat ini tim penyelamat masih menyisir reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan siswa yang terperangkap.
"Banyak anak-anak terperangkap di dalam," ujar Kepala Badan Manajemen Darurat Negara (SEMA) Adesina Tiamiyu, dilansir Aljazirah, Kamis (14/3).
Tiamiyu mengatakan, sejauh ini tim penyelamat telah mengevakuasi 40 orang dari reruntuhan dalam keadaan hidup dan beberapa di antara mereka mengalami luka parah. Para pekerja dari Palang Merah dan polisi juga tampak ikut membantu proses evakuasi.
Tiamiyu mengapresiasi tindakan cepat warga setempat yang dengan sigap telah menyelamatan para korban dari puing-puing bangunan, sebelum petugas keselamatan datang. Tim penyelamat akan terus melakukan upaya pencarian korban yang masih terjebak di antara reruntuhan bangunan. Adapun sejumlah alat berat juga diturunkan untuk mengangkat puing bangunan.
"Excavator sangat hati-hati dalam mengangkat puing-puing, kami terus melanjutkan upaya penyelamatan para korban, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia," kata Tiamiyu.
Warga setempat memperkirakan sekitar 100 anak sedang bersekolah di lantai tiga gedung tersebut. Adapun gedung ini juga memiliki kantor, toko, dan unit tempat tinggal. Tas sekolah, mainan, dan pakaian tampak terlihat di antara tumpukan puing ketika alat berat mengangkatnya.
"Saya sedang lewat situ, dan mendengar bangunan runtuh. Saya segera menuju ke sana dan berupaya menyelamatkan mereka. Setidaknya beberapa orang telah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, sebagian besar adalah siswa karena ada sekolah di sana," ujar seorang saksi yang tidak disebutkan namanya.
Lagos memiliki penduduk yang padat dan banyak bangunan yang didirikan tanpa izin resmi. Lagos merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Afrika dengan persaingan lahan yang ketat. Tidak diketahui apakah gedung yang runtuh tersebut memiliki standar keselamatan.
Sebelumnya, pada September 2014 sebuah bangunan enam lantai ambruk dan menewaskan 116 orang. Dua tahun kemudian, sebuah gereja di Nigeria tenggara rubuh serta menewaskan 60 orang.