REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 172,68 miliar pada 2018. Nilai itu tumbuh 18,29 persen bila dibandingkan dengan laba bersih tahun anggaran 2017 sebesar Rp 145.9 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI yang dilansir Kamis (14/3), pencapaian laba bersih ini berasal dari pertumbuhan pendapatan perseroan. Produsen makanan dengan merek Sari Roti ini membukukan penjualan netto senilai Rp 2,766 triliun. Nilai ini tumbuh 11 persen bila dibandingkan dengan penjualan sepanjang 2017.
Penjualan perseroan masih didominasi oleh penjualan roti tawar yaitu sebesar Rp 2,09 triliun, kemudian disusul roti manis senilai Rp 1,13 triliun. Penjualan roti manis tumbuh tipis dari Rp 1,8 triliun sementara roti manis tumbuh dari Rp 1,08 triliun.
Beban pokok penjualan naik 7,7 persen menjadi Rp 1,27 triliun pada tahun lalu. Beban usaha tercatat meningkat menjadi Rp 1,35 triliun. Sehingga, laba usaha perseroan tercatat Rp 194,41 miliar.
Aset emiten berkode ROTI ini tercatat sebesar Rp 4,393 triliun atau turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,55 triliun. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp 1,48 triliun dan Rp 2,92 triliun.