Kamis 14 Mar 2019 14:16 WIB

Pemerintah Bidik Investasi Rp 10,3 T di KEK Tanjung Kelayang

KEK Tanjung Kelayang diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 23.645 orang.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau pengembangan terminal Bandara Depati Amir usai peresmian Bandara dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (14/3/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau pengembangan terminal Bandara Depati Amir usai peresmian Bandara dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (14/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, Kamis (14/3). Peresmian ini sebagai upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah serta meningkatkan daya saing ekonomi melalui peningkatan investasi.

KEK Tanjung Kelayang dibangun di areal seluas 324 hektar dengan target investasi sebesar Rp 10,3 triliun. Kawasan ini diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 23.645 orang.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, sampai saat ini sudah 12 KEK yang ditetapkan pemerintah. Delapan di antaranya bertema manufaktur, dan empat lainnya kepariwisataan. Adapun yang sudah resmi beroperasi ada enam KEK, yaitu KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, dan KEK Arun Lhokseumawe.

"KEK Tanjung Kelayang, bersama dengan KEK Bitung, Morotai, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan sudah dapat diresmikan pengoperasiannya," kata Darmin dalam siaran pers yang diterima Republika.

KEK Tanjung Kelayang dikembangkan sebagai instrumen transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung, yakni dari sebelumnya pertambangan timah menjadi kepariwisataan. Provinsi yang dulunya bergabung dengan Sumatera Selatan ini pun bersiap diri menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Darmin menyebutkan, KEK Tanjung Kelayang memiliki berbagai keunggulan, termasuk lokasi yang strategis karena terletak di Pulau Belitung. Atau, berada di antara Jakarta dan Singapura yang diincar sebagai target captive market.

Hingga saat ini, KEK Tanjung Kelayang sudah berhasil menarik investasi dengan menghadirkan jaringan hotel internasional. "Misalnya, Starwood Asia Pacific dan Accor Asia Pacific," tutur Darmin.

Darmin berpesan kepada pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk mengembangkan KEK Tanjung Kelayang sesuai harapan. Ia juga berharap, KEK ini mampu memberikan manfaat maksimal dan berkelanjutan, termasuk meningkatkan devisa dari sektor kepariwisataan

Sementara itu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2016. Selain KEK Tanjung Kelayang, Dewan Nasional kini tengah mengkaji dua usulan KEK yang berada di Provinsi Bangka Belitung. Yaitu, Sungailiat di Kabupaten Bangka dan Tanjung Gunung di Kabupaten Bangka Tengah.

Enoh berharap, kedua KEK baru tersebut dapat ditetapkan dalam waktu dekat. Untuk memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modal di KEK, pemerintah telah menerbitkan kebijakan Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS). "Sistem ini juga diterapkan di KEK," katanya.

Peresmian KEK ini dilaksanakan bersamaan dengan Peresmian Bandara Depati Amir di  Pangkal Pinang yang telah selesai dibangun dan digunakan sejak 2017. Saat ini, telah dibangun gedung terminal pada sayap kanan yang dapat menampung 3 juta penumpang.

Kedepannya, Enoh menuturkan, sayap kiri juga akan dikembangkan, sehingga bandara itu akan dapat menampung hingga 5 juta penumpang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement