REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pejabat India dan Pakistan melakukan pertemuan untuk membahas inisiatif Koridor Kartapur di kompleks Attari di Amristar, India, Kamis (14/3). Itu merupakan pertemuan delegasi kedua negara sejak eskalasi akibat serangan bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, pada 14 Februari lalu.
Delegasi Pakistan yang beranggotakan 18 orang dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia Selatan dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) Dr Muhammad Faisal. Mereka memasuki India melalui perbatasan Wagah.
Melalui pertemuan tersebut, delegasi India dan Pakistan hendak menyelesaikan persoalan terkait akses bebas visa komunitas Sikh di India untuk mengunjungi situs suci Gurdwara Darbar Sahib Kartapur yang berada di distrik Narowal, Provinsi Punjab, Pakistan. Koridor Kartapur berupaya menghubungkan Gurdwara Darbad Sahib Kartapur dengan situs suci Sikh yang berada di India, Dera Baba Nanak.
Faisal mengungkapkan, pertemuan di Attari merupakan langkah pertama menuju perdamaian berkelanjutan di Asia Selatan. "Sejalan dengan upaya tulus kami meredakan situasi untuk perdamaian dan stabilitas regional, kami memutuskan menyetujui proposal India dan ada di sini hari ini," katanya, dikutip laman the Express Tribune.
"Membuka koridor untuk memungkinkan akses Sikh ke tempat ibadah paling terhormat mereka telah menjadi permintaan lama komunitas Sikh. Ini juga mencerminkan pentingnya dan keunggulan yang diberikan Pakistan kepada semua minoritasnya," kata Faisal, dikutip laman Free Press Kashmir.
Dia menanggap inisiatif Koridor Kartapur adalah pesan Pakistan untuk perdamaian. Faisal berharap India mengambil tindakan balasan yang positif.
"Kami berharap inisiatif Perdana Menteri (Pakistan) Imran Khan tidak hanya akan memfasilitasi komunitas Sikh, tapi dalam situasi yang keruh saat ini dapat menjadi langkah maju dalam arah yang benar, dari konflik ke kerja sama, kebencian ke perdamaian, dan permusuhan ke persahabatan," ujar Faisal.
Pembicaraan tentang Koridor Kartapur dijadwalkan dilanjutkan pada 28 Maret mendatang. Pertemuan selanjutnya akan diselenggarakan di Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat ketegangan sejak insiden bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, pada 14 Februari lalu. Serangan tersebut menewaskan 44 anggota militer India. New Delhi menuding Islamabad terlibat dalam peristiwa itu.
Pakistan segera membantah tuduhan India. Namun Imran Khan mengatakan negaranya siap membantu India untuk menyelidiki insiden tersebut. Alih-alih menerima tawaran Khan, India justru melancarkan serangan udara ke Kashmir.
Pakistan menembak jatuh dua tempur India yang melewati Garis Kontrol Kashmir, yakni perbatasan de facto kedua negara. Satu pilot India bernama Abhinandan berhasil ditangkap dan ditahan.
Belakangan Pakistan memutuskan memulangkan Abhinandan. Hal itu merupakan iktikad Pakistan untuk meredakan eskalasi agar tak berlanjut dan semakin memburuk.