REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Warga Jalan Mentaya Raya, Kelurahan Baamang Barat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, digegerkan oleh seekor beruang yang masuk ke permukiman pada Rabu (13/3). Hingga kini, beruang tersebut masih berkeliaran.
"Kami sedang berupaya melakukan pencarian serta sudah memasang perangkap besi di sekitar lokasi terlihatnya beruang tersebut," kata Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Kamis.
Muriansyah mengatakan, masyarakat yang sempat melihat mendeskripsikan satwa liar tersebut berwarna hitam. Tubuhnya seukuran anjing dewasa.
"Saat ini kami belum mengetahui jenis beruang tersebut, namun jika dilihat dari ciri-ciri yang disampaikan warga, sepertinya itu beruang madu," jelas Muriansyah.
Untuk menangkap satwa yang dilindungi tersebut, tim BKSDA Pos Jaga Sampit memasang perangkap yang terbuat dari besi. Umpan buah cempedak juga telah disematkan di dalamnya.
"Mudah-mudahan beruang tersebut tertarik dengan umpan yang kami pasang di dalam perangkap, sehingga beruang itu bisa segera kita tangkap," ucapnya.
Muriansyah memperkirakan beruang itu saat ini masih berada di dalam semak-semak di sekitar permukiman. Ia memperkirakan binatang tersebut merupakan peliharaan warga yang terlepas.
"Sangat kecil kemungkinannya itu adalah satwa liar sebab lokasi permukiman tempat terlihatnya beruang tersebut sangat jauh dari hutan,"," terang Muriansyah.
Menurut Muriansyah, beruang madu saat ini mulai langka dan sangat sulit ditemukan. Beruang madu memiliki ukuran kecil dibanding dengan beruang jenis lainnya. Beruang madu memiliki cakar kuku yang tajam.
Populasi beruang madu di Kotawaringin Timur menurun karena habitat aslinya sudah rusak. Satwa dilindungi itu pun kesulitan mencari makan.