Kamis 14 Mar 2019 19:44 WIB

Pemerintah Pangkas Anggaran Subsidi Mudik Gratis

Realisasi peserta mudik motor gratis pada tahun lalu berkisar 89,9 persen

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Pendaftaran motor mudik gratis lebaran 2019 yang berlokasi di samping Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (15/3).
Foto: Republika/Agata Eta Andayani
Pendaftaran motor mudik gratis lebaran 2019 yang berlokasi di samping Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memangkas anggaran subsidi mudik motor gratis (Motis) lebaran 2019 sebanyak Rp 8 miliar. Di sisi lain, kuota mudik Motis tahun ini tidak berubah di banding tahun lalu, yakni 18.096 motor.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Zulmafendi mengatakan, alokasi anggaran yang menurun itu disebabkan persetujuan lelang yang telah disepakati. Menurunnya alokasi anggaran tersebut, kata dia, tak serta-merta mengurangi sisi nilai pelayanan yang ditetapkan Kemenhub kepada pemegang lelang.

Baca Juga

“Kalau soal pelayanan dan keselamatan, kita jamin. Bahkan ada asuransi juga untuk motor-motor yang diangkut, sudah include di harga tiket yang dibeli penumpang,” kata Zul kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (14/3).

Dia menjelaskan, sejauh ini Kemenhub telah melakukan analisa terkait pelaksanaan mudik Motis pada tahun lalu. Untuk itu, penetapan jumlah kuota tahun ini sudah disesuaikan dengan analisa yang dilakukan.

Zul menambahkan, realisasi peserta mudik Motis pada tahun lalu berkisar 89,9 persen. Dengan demikian, terdapat 10 persen lebih ruang kuota yang belum teralisasi. Dia optimistis, prosentase kuota yang belum terisi pada tahun lalu itu akan terpenuhi di tahun ini.

“Kita yakin tahun ini bisa seratus persen terisi,” katanya.

Dia memaparkan, program mudik Motis 2019 tersebut terbagi menjadi tiga lintasan. Lintasan pertama ada di Lintas Utara yang terdiri dari rangkaian jalur kereta mulai dari Stasiun Jakarta Gudang-Cikarang-Cirebon-Tegal-Pekalongan-Cepu-Bojonegoro-Nanat-Surabaya Pasar Turi. Lintas Selatan 1 dimulai dari Jakarta Gudang-Cikarang-Cimahi-Kiaracondong-Sidareja-Kroya-Gombong-Kebumen-Kutoarjo.

Sedangkan di jalur Lintas Selatan 2 dimulai dari Jakarta Gudang-Cikarang-Cirebon-Purwokerto-Kroya-Kutoarjo-Lempuyangan-Klaten-Purwosari-Madiun-Kertosono-Jombang-Mojokerto-Surabaya Pasar Turi. Pemerintah menyediakan 22 rangkaian gerbong kereta yang terdiri dari KA komersial dan KA ekonomi PSO.

Untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan kuota subsidi Motis, pihaknya memberlakukan verifikasi secara komprehensif melalui identitas calon penumpang melalui nomor induk pada KTP elektronik. Sehingga dia memastikan, subsidi yang diberikan tepat sasaran dan tidak merangkap ganda untuk satu identitas.

“Kami beri batasan, untuk satu orang satu motor,” katanya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Danto Restyawan mengatakan, dalam sehari terdapat delapan gerbong yang melayani tiga jalur perjalanan. Setiap gerbong dapat mengangkut sekitar 56-58 motor, atau jika dikalkulasikan secara menyeluruh berjumlah 1.300 motor per hari.

“Motis ini juga akan difasilitasi, kita mencadangkan tiketnya dengan jumlah 58.088, itu sudah termasuk kereta tambahan lebaran,” katanya.

Sebagai informasi, pembukaan pendaftaran program mudik Motis telah dibuka sejak 12 Maret dan akan ditutup pada 25 Mei 2019. Peserta mudik Motis dapat mendaftarakan diri secara daring dan dapat mendaftar langsung di stasiun-stasiun yang telah ditetapkan. Peserta mudik Motis yang mendaftar layanan mudik berlawanan atau contraflow dari daerah dimulai pada 28 April hingga 12 Juni 2019.

Adapun beberapa stasiun yang telah menerima pendaftaran motis secara langsung yaitu Stasiun Jakarta Gudang, Bekasi, Jatinegara, Kemayoran, Cikarang, dan Kiaracondong. Sedangkan untuk Stasiun Depok Baru dan Stasiun Tangeran segera menyusul untk menerima pendaftaran peserta Motis 2019.

Sementara untuk waktu pengantaran ataupun pengangkutan Motis akan dimulai pada 27 Mei hingga 2 Juni mendatang. “Jadi kami sudah siapkan SOP (standard operational procedure)-nya baik dari pengangkutan sampai penurunan motornya,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement