Kamis 14 Mar 2019 20:08 WIB

Wiranto: Masyarakat Jangan Khawatir Isu Peretasan KPU

KPU dan Bawaslu telah mewaspadai masalah peretasan ini.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Koordinator, Politik, Husum, dan Keamanan, Wiranto
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Menteri Koordinator, Politik, Husum, dan Keamanan, Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menegaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah mewaspadai soal peretasan. Karena itu, masyarakat diminta jangan khawatir isu peretasan yang dapat mengubah hasil perhitungan suara.

"Kita kan juga bukan orang bodoh ya. Soal-soal high technology, itu juga KPU-Bawaslu sudah mewaspadai itu," ungkap Wiranto di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).

Baca Juga

Karena itu, Wiranto meminta masyarakat jangan khawatir akan adanya isu yang menyatakan peretas dapat menyulap hasil perhitungan suara. Wiranto menyebut, KPU dan Bawaslu sebagi penyelenggara pemilu sudah mewaspadai hal tersebut.

"Tidak usah kita khawatirkan itu akan terjadi. Karena kalau itu bisa dilakukan di seluruh dunia, ya tidak usah ada pemilu, kan begitu. Karena percuma kan? Dan itu sudah ada suatu usaha-usaha kita, persiapan kita, cara kita untuk menjamin kita bisa mencegah itu terjadi," jelasnya.

Ketua KPU Arief Budiman juga sudah menyatakan bahwa KPU bisa mengatasi peretasan ini. Menurutnya, peretas berasal dari banyak negara, bukan hanya Cina dan Rusia.

 "Sampai hari ini bisa kita selesaikan semua. Ada yang sekadar pishing saja, ada yang sampai mencoba masuk sistem," ujar Arief.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement