REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Lebih dari 100 sekolah di Malaysia ditutup akibat pembuangan limbah ke sungai menyebabkan ratusan orang, mayoritas anak-anak, jatuh sakit. Mereka mengalami gejala seperti keracunan.
Menteri Kesehatan Malaysia Dzulkefly Ahmad telah mengimbau masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan Pasir Gudang, untuk mengenakan masker. "Hindari berada di area yang tercemar dan segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami mual, kesulitan bernapas, muntah, sakit mata, dan nyeri dada," ujarnya, dikutip laman South China Morning Post.
Memburuknya situasi telah membuat Partai Islam Se-Malaysia (PAS) mengkritik pemerintahan Johor. Mereka menuding pemerintah belum melakukan upaya yang cukup dalam merespons kejadian keracunan di sana.
"Meskipun pernyataan Menteri Besar Johor (kepala pemerintahan) Datuk Osman Sapian kemarin (Rabu) sore mengatakan situasi masih terkendali, badan penghubung PAS Johor menemukan situasi semakin mengganggu karena masih ada warga yang dilarikan ke pusat perawatan," ujar Komisaris PAS Johor Abdullah Husin.
Pekan lalu sebuah truk diyakini telah membuang limbah ke sungai di Negara Bagian Johor. Limbah itu mengirimkan asap berbahaya ke seluruh daerah tersebut.
Mereka yang menghirup asap itu menunjukkan gejala keracunan seperti mual dan muntah. Lebih dari 500 orang, kebanyakan dari mereka adalah murid sekolah, telah menjadi korban. Sebanyak 160 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.
Belum diketahui jenis gas beracun apa yang telah dilepaskan dari limbah tersebut. Awal pekan ini, otoritas Malaysia telah menangkap tiga tersangka pembuangan limbah.
Satu di antaranya akan segera didakwa di pengadilan. Dia berpotensi dihukum lima tahun penjara jika terbukti bersalah melanggar undang-undang perlindungan lingkungan.
"Kementerian Pendidikan telah memutuskan untuk segera menutup semua 111 sekolah di daerah Pasir Gudang. Kementerian Pendidikan meminta agar semua pihak mengambil tindakan pencegahan," kata Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik, dikutip laman the Guardian, Kamis (14/3).
Awalnya Maszlee hanya memerintahkan penutupan 43 sekolah di Pasir Gudang, sebuah kawasan industri di negara tersebut. Namun guna mengantisipasi jatuhnya lebih banyak korban, dia memutuskan menutup semua sekolah di sana.