Jumat 15 Mar 2019 05:55 WIB

Bocah Lelaki Ditemukan Selamat di Reruntuhan Gedung Sekolah

Ademola Ayanbola sedang berada di lantai atas saat bangunan ambruk.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas darurat mencari korban yang terjebak dalam bangunan ambruk di Lagos, Nigeria, Rabu (13/3). Lebih dari 100 anak sekolah dasar tertimbun bangunan.
Foto: AP Photo/Sunday Alamba
Petugas darurat mencari korban yang terjebak dalam bangunan ambruk di Lagos, Nigeria, Rabu (13/3). Lebih dari 100 anak sekolah dasar tertimbun bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Seorang anak lelaki tetap tenang saat sejumlah orang berupaya menariknya dari puing-puing sebuah bangunan empat lantai yang runtuh di Lagos, Nigeria. Setelah berhasil keluar, bocah lelaki itu langsung digendong. Orang-orang yang melihatnya sontak bersorak.

Bocah itu adalah Ademola Ayanbola. Anak lelaki berusia sembilan tahun itu sedang berada di ruang kelas di lantai paling atas ketika bangunan ambruk, Rabu (14/3).

Baca Juga

Ia muncul dengan wajah penuh debu putih dan puing-puing. Mereka juga mendapatkan luka benturan di bagian kepala."Matanya terbuka, jadi kami tahu dia masih hidup. Dia tidak berteriak atau menangis. Dia sangat tenang," kata fotografer Reuters Temilade Adelaja yang mengabadikan momen tersebut.

Ia mengatakan, orang-orang berteriak 'ada anak' dan segera membawanya keluar dari reruntuhan.

Ayah anak tersebut, Francis Ayanbola mengaku sempat takut tidak akan pernah melihat putranya lagi saat mendengar kabar bangunan yang runtuh. Ia segera pergi ke lokasi reruntuhan. "Ketika saya sampai sana, semuanya rata. Saya hanya menangis, saya kira putra saya mati," katanya.

Ia pun mengunjungi dua rumah sakit dan melihat enam siswa meninggal. "Saya bahkan tidak bisa melihat wajah mereka karena sangat buruk," ujar dia. Siswa tersebut adalah empat laki-laki dan dua perempuan.

Ia pun bersyukur putranya masih hidup, tetapi sedih dan marah lantaran banyak orang tua kehilangan anak mereka dalam tragedi tersebut.

Bangunan runtuh sering terjadi di Nigeria. Peraturan di sana tidak diberlakukan dengan baik dan bahan bangunan sering di bawah standar. Setidaknya 9 orang dilaporkan tewas dalam insiden itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement