Jumat 15 Mar 2019 08:39 WIB

Jokowi Bantah akan Legalkan Perkawinan Sejenis

Jokowi juga tak akan melarang dikumandangkannya adzan, menghapus pendidikan agama

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu dan fitnah yang beredar selama masa kampanye ini. Ia menegaskan, pemerintah tak akan melarang dikumandangkannya adzan, menghapus pendidikan agama, bahkan melegalkan perkawinan sejenis.

Hal itu tak mungkin dilakukan mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki norma agama, susila, serta tata krama. Karena itu, ia menegaskan, siapapun presiden yang akan terpilih tak akan melakukan tindakan-tindakan tersebut.

Baca Juga

“Negara kita ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita ini juga punya norma-norma agama, norma-norma kesusilaan, tata krama sopan santun, ya siapapun presidennya gak mungkin berani melakukan itu,” kata Jokowi, dikutip dari laman setkab.

Karena itu, Jokowi meminta masyarakat agar tak menciptakan isu yang meresahkan masyarakat. Masyarakat yang menerima berbagai isu pun juga dimintanya untuk berpikir secara rasional.

"Marilah kita menggunakan, pemikiran kita, rasionalis kita. Ini enggak mungkin, jangan kemakan," tegasnya.

Presiden juga mengungkit isu dirinya sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, menurutnya, ia lahir tahun 1961 sementara PKI dibubarkan tahun 1965-1966.

Menurutnya, berbagai isu dan fitnah akan sering terjadi selama tahun politik ini. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap isu yang beredar dan tak mudah mempercayainya.

“Marilah kita menggunakan pemikiran akal sehat kita untuk melihat hal-hal seperti ini, saya titip itu saja. Jangan sampai memecah-belah kita semuanya, karena kabar bohong kabar hoaks, kabar fitnah, yang banyak sekali di media sosial,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement