Jumat 15 Mar 2019 09:20 WIB

Kemenkes Telah Kirim 7.000 Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat

Mereka dikirim ke berbagai daerah baik perkotaan maupun daerah tertinggal

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 2015 lalu telah mengirimkan lebih dari 7 ribu tenaga kesehatan (nakes) Nusantara Sehat (NS). Mereka dikirim ke berbagai daerah baik perkotaan maupun daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTPK).

"Nusantara Sehat merupakan sebuah terobosan Kemenkes dalam upaya penguatan pelayanan kesehatan dari segi pendistribusian dan pemerataan tenaga kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di DTPK," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (15/3).

Hingga saat ini, dia menyebutkan, Kemenkes telah melakukan penyebaran tenaga kesehatan NS sebanyak 7.377 peserta Tim dan Individu ke 29 Provinsi di Indonesia. Pada 2015-2018 sebanyak 3.380 peserta NS Tim telah dikirimkan ke 162 kabupaten/kota dari 29 provinsi. Sementara pada 2017-2018 sebanyak 3.997 tenaga kesehatan NS Individu dikirimkan ke 225 kabupaten/kota dari 29 provinsi di Indonesia.

Ia menambahkan, program NS ini mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatih. NS juga merupakan program Kementerian Kesehatan yang fokus pada Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat di DTPK dan daerah bermasalah kesehatan.

“Peserta NS adalah tenaga kesehatan profesional yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Saya harapkan dengan keberadaan mereka (peserta NS) dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Peserta NS adalah para tenaga profesional kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement