Jumat 15 Mar 2019 17:00 WIB

Cementaid Bangun Pabrik di Modern Cikande Industrial Estate

Modern Cikande Industrial Estate memiliki total luas lahan 3.175 hektare.

Prosesi peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan PT Cementaid Sales and Services Indonesia, Jum’at (15/3).
Prosesi peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan PT Cementaid Sales and Services Indonesia, Jum’at (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- PT Cementaid Sales and Services Indonesia memulai pembangunan pabrik terbarunya di Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten. Prosesi peletakan batu pertama (ground breaking) tanda dimulainya pembangunan itu dilakukan Jum’at (15/3).

President Director Cementaid Indonesia, Jhon Lindsay Aldred, mengatakan pabrik Cementaid yang dikembangkan di MCIE merupakan pabrik terbaru. Pabrik ini juga lebih besar dibanding fasilitas produksi pertama yang berada di kawasan Jakarta Timur.

Pabrik Cementaid Indonesia berdiri di atas lahan seluas 2.565 meter persegi. "Sementara, bangunan pabrik berikut fasilitas pendukung yang akan dikembangkan seluas 1.500 m2,” ujar Jhon Lindsay.

Dengan luas bangunan itu, menurutnya, pabrik baru ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 5.000 ton admixtures (campuran beton) per tahun. Merujuk pada jumlah penduduk Indonesia saat ini yang sebesar 265 juta jiwa, penggunaan material semen juga sangat besar.

"Cementaid meyakini industri konstruksi di Indonesia akan semakin berkembang ke depannya. Dan, kami optimistis dengan rekam jejak lebih dari 70 tahun di seluruh dunia Cementaid akan diterima dengan cukup baik di pasar Indonesia," ujar Jhon Lindsay menjelaskan.

PT Cementaid Sales and Services Indonesia merupakan produsen material aditif bangunan seperti Integral Waterproofing tipe Hydrophobic Pore-blocking Ingredient (HPI), Waterproof Coating serta Liquid Floor Hardener. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari Cementaid, perusahaan asal Australia yang didirikan pada 1946.

Cementaid mulai berekspansi ke Indonesia pada 1985 yang bermitra dengan perusahaan lokal. Pada 2008, Cementaid Indonesia secara resmi menjadi Perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing).

Pada 2019, Jhon Lindsay menyatakan, Cementaid Indonesia menargetkan penjualan sebesar 3 juta dolar AS atau jauh lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan 2018. Untuk mencapai target itu, salah satu strateginya perusahaan menyasar para end user yang kerap mengeluhkan biaya penggantian waterproofing dan maintenance berbiaya tinggi. Terutama pada fasilitas kolam renang, taman atap, basement dan dak beton.

"Dan, yang paling penting, bagaimana kami dapat lebih meningkatkan layanan kami kepada masyarakat sehingga mereka dapat selalu mengandalkan Cementaid untuk bangunan mereka,” tutur Jhon Lindsay.

Adapun PT Modern Industrial Estat adalah anak usaha PT Modernland Realty Tbk. Direktur Utama PT Modern Industrial Estat Pascall Willson mengatakan Modern Cikande Industrial Estate memiliki banyak keunggulan untuk mendukung pada investor. "Kami akan memberikan dukungan maksimal agar pembangunan pabrik berjalan lancar dan bisa beroperasi dengan baik,” ujar Pascall Willson.

Dari total lahan 3.175 hektare, luas lahan yang telah dikembangkan di Modern Cikande Industrial Estate saat ini mencapai 40 persen dengan sisa pengembangan lahan sesuai perizinan masih sekitar 1.500-an hektare. Lebih dari 200 perusahaan lokal maupun multinasional dari berbagai ragam jenis usaha telah menjadikan Modern Cikande Industrial Estate sebagai basis usaha dan bisnis mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement