REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta turut berduka terkait aksi teror penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Sebagai bentuk solidaritas dan belasungkawa atas insiden itu, Jembatan Penyeberangan Orang Gelora Bung Karno (JPO GBK) akan menampilkan lampu bernuansa bendera Selandia Baru.
"Start nyala jam 18 off jam 5 subuh, selama 1 minggu," ujar Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho kepada Republika.co.id, Sabtu (16/3).
Ia menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan, tema lampu artistik JPO GBK menampilkan tema warna bendera Selandia Baru sebagai bentuk solidaritas kepada Selandia Baru. Lampu berwarna-warni tersebut akan dimulai pukul 18.00 hingga 05.00 WIB selama satu pekan.
Jembatan Penyeberangan Orang Gelora Bung Karno (JPO GBK) menampilkan warna-warna bendera Selandia Baru sebagai bentuk belasungkawa terhadap insiden penembakan di Christchurch, Selandia Baru. (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan ucapan belasungkawa untuk keluraga korban atas teror penembakan di dua masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3) siang waktu setempat. Ia juga menyampaikan duka untuk komunitas Muslim di Selandia Baru.
"Atas nama warga Jakarta, kami turut berbelasungkawa bagi keluarga yang ditinggalkan dan juga kepada komunitas Muslim di Selandia Baru," ujar Anies dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya.
Ia mengatakan, aksi teror ketika umat Islam bersiap menunaikan shalat Jumat di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood itu tindakan keji. Menurutnya, insiden di kota Christchurch, Selandia Baru yang merenggut korban hingga 49 orang sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi masyarakat.
Anies menyebut, Jakarta bersama dalam solidaritas dengan warga Christchurch. Ia melanjutkan, warga di kota itu terkenal karena kedamaian, keterbukaan, dan keramahan terhadap semua orang dari berbagai golongan.
"Kami percaya pemerintah Selandia Baru sedang menangani tragedi ini dengan serius dan keadilan pasti akan ditegakkan," ucap Anies.