REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Director Jamaica Muslim Center New York Imam Shamsi Ali mengimbau agar masyarakat berhenti membagikan video penembakan di New Zealand. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa video itu tidak perlu disebar.
"Alasan pertama, itu tidak ada gunanya," tegasnya kepada Republika.co.id, Sabtu, (16/3). Kedua, kata dia, memang itu yang diinginkan para pelaku untuk menakut-nakuti.
Ketiga, lanjut Imam Shamsi, akan membuat orang Islam semakin takut. Alasan keempat, kemungkinan ada di kalangan Muslim yang semakin marah dan melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kelima, boleh jadi video itu mendatangkan uang bagi kalangan tertentu, misalnya Youtube. Dengannya darah saudara-saudara kita terjual tanpa sengaja. Maka berhentilah share video biadab itu," tegasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai President Nusantara Foundation USA ini menyatakan, peristiwa penembakan di masjid New Zealand tersebut jelas merupakan serangan teroris terhadap Muslim. Meski begitu ia mengingatkan para muslim di dunia agar tetap tenang.
"Jangan takut tapi hati-hati," kata Imam Shamsi. Ia menambahkan, umat Muslim harus bersatu demi melawan terorisme.
Menurutnya tak ada cara yang lebih baik untuk melawan terorisme dibandingkan saling berpegangan tangan sebagai satu keluarga. Tidak lupa ia menyampaikan duka cita mendalam pada peristiwa tersebut terutama bagi para korban.