REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTHCHURC -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkapkan, pelaku penembakan jamaah masjid di Christchurch Brenton Tarrant masih akan melancarkan serangan ketika dicegat oleh polisis. Masih ada dua senjata di senjata yang siap dipakai.
"Masih ada senjata lainnya di kendaraan, dan terlihat jelasn keinginannya untuk melanjutkan serangan," ujar Ardern seperti dilansir the Guardian, Sabtu (16/3).
Serangan di dua masjid pada Jumat membunuh setidaknya 49 orang. Sebanyak 41 korban terdapat di Masjid Al Noor Christchurch dan delapan lainnya di Linewood.
Menurut Ardern, pelaku ditangkap oleh polisi 36 menit setelah panggilan darurat pertama. Ia yakin pelaku telah memodifikasi senjata yang dimiliki.
Selandia Baru akan segera melarang penggunakan senjata api semiotomatis pascapenembakan massal terburuk yang terjadi di negara itu.
Pada Sabtu Brendon Tarrant (28 tahun) tampil di persidangan. Ia didakwa oleh satu pasal pembunuhan terkait pembantaian itu. Namun dakwaann lainnya seperti akan diajukan kepadannya.
Menurut Ardern, penyelidikan masih berlangsung. Tapi otoritas setempat meyakini pelaku penembakan hanya satu orang. Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 39 orang masih di rumah sakit dan 11 di antaranya dalam keadaan kritis. .