REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Sebuah helikopter dengan nomor BO-105 PK EAH terjatuh di kawasan perbukitan Situhyang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/3). Pesawat jatuh sekitar pukul 15.30 WIB.
Berdasarkan keterangan sementara, helikopter sempat oleng sekitar lima menit di udara sebelum terjatuh.
Agus (45 tahun), salah seorang saksi mata mengatakan, pesawat sempat oleng saat berada di udara. "Lalu terdengar suara jatuh, keras," kata dia di lokasi kejadian.
Wakil Kapolres Tasikmalaya, Kompol Rikky Aries Setiawan, mengatakan seluruh korban dalam keadaan selamat meski mengalami luka-luka. Ketiga penumpang dan satu pilot sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama.
"Korban empat orang, tiga laki-laki, satu perempuan," kata dia kepolisian di lokasi kejadian.
Dia menjelaskan, helikopter terjatuh sekitar pukul 15.30 WIB. Berdasarkan laporan dari warga, helikopter sempat terbang berputar di wilayah perbukitan itu sekitar 5 menit, sebelum akhirnya terjatuh. "Baru terdengar ada jatuh di sini," kata dia.
Rikky belum bisa memastikan penyebab kejadian tersebut. Dia masih akan berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menindaklanjuti penyebab kecelakaan.
Dia menegaskan, pihaknya saat ini masih fokus evakuasi korban dan bangkai pesawat.
"Saat ini kami utama mengevakuasi korban dan kemudian mengamankan TKP. Nanti tim KNKT yang akan menganalisa serta menyeledikinya," kata dia.
Rikky mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan TNI dan Basarnas. Pasalnya, untuk mengevakuasi helikopter diperlukan waktu yang lama, meningat medan menuju lokasi kejadian hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, jarak jalan yang bisa dilalui kendaraan hingga menuju lokasi sekitar 2 kilometer. Setelah itu, untuk mencapai lokasi harus melalui pematang sawah.
Proses evakuasi juga sempat terhambat lantaran banyaknya masyarakat yang ingin melihat.
Rikky mengimbau masyarakat tidak mendekati lokasi untuk sementara. Pasalnya, masih tercium bau avtur dari lokasi kejadian.
"Masyarakat jangan mendekati TKP karena masih ada avtur yang bau. Sehingga kami khawatir terjadi ledakan," kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun Republika.co.id, korban dalam pesawat itu di antaranya Agung Raharja, Fuad Humran, R Jony Fajar, dan Tuti. Hingga Sabtu (16/3) malam, petugas gabungan dari polisi, TNI, dan Basarnas, masih berjaga di sekitar lokasi kejadian.