REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris turut mengutuk pernyataan Senator Fraser Anning dari Queensland, Australia karena menyalahkan Islam atas aksi terorisme di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3) siang. Menurutnya, Senator Anning salah paham dengan ajaran Islam.
"Saya mengutuk keras pernyataan resmi Senator Fraser Anning yang pada intinya menganggap bahwa teror terhadap masjid di Christichurch adalah harga yang pantas dibayar umat Islam, dan bahwa Islam adalah ideologi kekerasan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/3).
Politikus PDI-P itu menganggap pernyataan Anning menunjukkan ketidakpahaman dan kesalahan persepsi yang akut terhadap Islam dan Muslim. Charles menilai pernyataan semacam itu hanya keluar dari seorang tokoh politik yang miskin kebijaksanaan.
Dia meyakini pernyataan tersebut melukai perasaan umat Islam dan juga non-Muslim. Selain itu, dia mengatakan pernyataan tersebut tidak berkontribusi terhadap upaya membangun perdamaian dan saling pengertian antarumat beragama.
Charles mengatakan bangsa Indonesia adalah negara yang cinta damai. Indonesia dibangun di atas fondasi saling pengertian antaragama dan kepercayaan yang berbeda.
Karena itu, dengan mengatasnamakan seluruh bangsa Indonesia, Charles meminta pemerintah Indonesia melarang Fraser Anning memasuki wilayah Indonesia untuk alasan apa pun. Dia beranggapan hal itu bertujuan menghindari penularan cara pandang yang dapat memacah belah umat beragama.
Charles juga mengajak seluruh umat beragama di Indonesia sepaham menjadikan terorisme dan ekstrimisme sebagai musuh bersama. “Kepada seluruh umat beragama, demi kemanusiaan, mari kita jadikan ektremisme dan kekerasan sebagai musuh bersama,” ujar dia.