Sabtu 16 Mar 2019 21:50 WIB

Romi Tersangka, Ini Respons BPN

KPK telah menetapkan Romi sebagai tersangka.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Ditahan KPK. Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Ditahan KPK. Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden Prabowo Subianto-calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno menyatakan, penangkapan Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menjadi sinyal krusial mengenai banyaknya petinggi partai terlibat korupsi. BPN khawatir hal itu akan memicu ketidakpercayaan masyarakat.

"Kami melihat itu (penangkapan Ketua Umum PPP) menjadi sebuah sinyal yang krusial bahwa banyak sekali ketua partai yang ditangkap karena korupsi dan itu bisa membuat masyarakat tidak percaya lagi pada pemerintah," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Lendo Novo saat ditemui di Jakarta, Sabtu (16/3).

Ia menambahkan, ketidakpercayaan akan terbangun dan siapapun yang akan menggantikan Romahurmuziy dianggap akan memiliki problem sama. Karena itu, BPN  menegaskan tindakan korupsi harus diberantas.

"Kenapa?kalau koruptor dibereskan maka uang negara tidak bocor karena menurut Komisi Pemberantasan Koripsi (KPK) bocor 40 persen. Kalau uang negara tidak bocor kan bisa diberikan untuk guru honorer hingga menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

photo
Kasus OTT Romahurmuziy. Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief memberikan keterangan pers terkait kasus dugaan suap seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama pada konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

Sebelumnya KPK menetapkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.

Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan pimpinan KPK Laode M Syarif didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (16/3). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement