REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kondisi salah satu WNI korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru, Zulfirmansyah, membaik sejak dirawat di salah satu rumah sakit pemerintah setempat. Kakak Zulfirmansyah, Yulierma, di Padang mengatakan, peluru yang bersarang di tubuh adiknya sudah berhasil dikeluarkan.
Dalam beberapa hari ke depan, Zul yang diketahui seorang seniman itu, masih akan dirawat sampai kondisi fisiknya kuat. Informasi terakhir dari istri Zul, tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB, seluruh peluru yang bersarang di tubuh Zul sudah dikeluarkan dan dia sudah siuman.
Zul sudah berbicara dan berkomunikasi, walaupun keadaannya masih lemah. Saat ini, dia masih dalam tahap pemulihan serta masih di ruangan ICU.
"Namun kami bersyukur keadaannya mulai membaik" kata Yulierma, Ahad (17/3).
Kondisi putra Zul, Omar, yang masih berumur dua tahun juga masih dalam perawatan di rumah sakit yang sama. Tapi kondisi Omar sejak awal memang tidak separah ayahnya.
Teror Masjid Christchurch. Warga berduka di depan memorial dekat Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, Sabtu (16/3).
Omar mendapatkan tembakan di bagian kaki dan tubuh bagian belakang. Sementara Zulfirmansyah mendapat tembakan di tubuh bagian depan.
"Namun kondisi (Omar) tidak separah ayahnya. Omar sudah full energi dan sudah bisa ketawa," ujar Yulierma.
Zulfirmansyah bersama putranya, Omar menjadi korban penembakan brutal di Masjid Al Noor di Deans Avenue, di wilayah Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Ketika itu, Zul, Omar dan jamaah lainnya hendak menunaikan ibadah shalat Jumat. Aksi brutal tersebut telah menewaskan 49 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Yulierma mengatakan keluarga akan berangkat ke Selandia Baru untuk menjenguk Zul dan keluarganya. Keluarga ingin memastikan keadaan Zul.
"Insya Allah, Selasa depan kami (empat) orang dari keluarga akan berangkat ke Selandia Baru karena kami ingin melihat langsung keadaan Zul dan anaknya," ucap dia.