REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Wakaf Produktif (FWP) mencatat sejumlah kerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi terkait pemanfaatan wakaf asuransi. Yakni dengan Generali, Sun life, Chubb Life, Wanaartha Life, Prudential dan Allianz Indonesia.
Ketua FWP, Bobby Manulang mengatakan potensi kerja samanya cukup besar namun realisasi masih kecil karena baru dimulai. Misal dari Sun Life, pemasukan rutin per bulan telah mencapai sekitar Rp 1 jutaan.
"Kalau yang terhimpun dari klaim meninggal ada satu senilai Rp 112 juta dari Generali," kata dia pada Republika, Ahad (17/3).
Jika menghitung potensi, tercatat tabungan atau polis sekitar Rp 40 miliar-Rp 60 miliar jika terjadi risiko meninggal. Dengan asumsi nasabah memberikan manfaat asuransi jiwanya sekitar 45 persen dari Uang Pertanggungan (UP).
"Bicara antusiasme, nasabah sangat antusias, hanya saja penghimpunan wakaf ya belum bisa dihitung secara real, karena masih dalam hitungan potensi," kata dia.
Saat ini FWP tidak bekerja sama langsung dengan perusahaan asuransi karena bukan nazhir. FWP menyerahkan kebijakan kerja sama dengan perusahaan asuransi secara langsung kepada masing-masing nazhir.
Dompet Dhuafa menyalurkan dana wakaf dari asuransi untuk pengembangan Rumah Sakit yang melayani dhuafa. Serta surplus wakaf dari Rumah Sakit untuk mensubsidi layanan kesehatan pasien dhuafa.
"Kehadiran asuransi yang bundling dengan item donasi wakaf, tentunya menyadarkan masyarakar betapa mudahnya berwakaf," kata General Manager Wakaf Dompet Dhuafa ini.
Wakaf tidak perlu bilang yang besar tetapi manfaat pertanggungannya akan beratus-ratus kali lipat dari premi yang dibayarkan. Tentu ini menjadi tambahan literasi tentang wakaf produktif yang dapat melibatkan langsung masyarakat.