Ahad 17 Mar 2019 13:42 WIB

Tak Mau Kalah, Spalletti: Kualitas Inter Sama dengan Milan

Spalleti menegaskan Milan tidak lebih superior dari Inter.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Bayu Hermawan
Luciano Spalletti
Foto: EPA-EFE/Elisabetta Baracchi
Luciano Spalletti

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Untuk beberapa pekan terakhir harus diakui AC Milan jauh lebih superior ketimbang rival sekota Inter Milan. Pasalnya, sejak awal tahun i Rossoneri tak pernah tersentuh kekalahan. Meski, demikian pelatih Luciano Spalletti tak mau kalah dan menganggap timnya memiliki reputasi yang sama dengan Milan.

Kedua tim bakal saling sengat pada lanjutan Serie A Italia giornata ke-28. Milan kali ini menjabat sebagai tuan rumah di Stadion San Siro, Senin (18/3) dini hari WIB nanti. Tiga poin tentu akan sangat berarti bagi nasib kedua kesebelasan di papan klasemen.

"Milan adalah tim yang kuat, mereka memainkan sepak bola yang bagus. Tujuan kami adalah untuk finis di empat besar, jika mungkin ketiga atau kedua, tetapi hal mendasar adalah untuk masuk ke Liga Champions," tegas Spalletti dikutip Football Italia, Ahad (17/3).

Pasukan Gennaro Gattuso bisa dibilang sedang asik-asiknya dalam mengais poin laga demi laga. Faktanya, dalam lima partai terakhir di kompetisi Serie A i Diavollo Rosso berhasil menggondol semua kemenangan. Alhasil, Milan berhasil menyingkirkan Inter di posisi tiga dengan perolehan nilai 51.

Menukil dari beberapa catatan impresif tersebut maka publik lebih memfavoritkan Milan keluar sebagai pemenang di laga Derby della Madonnina edisi ke-223 ini. Terlebih, bomber anyar mereka Krzysztof Piatek sedang dalam kondisi onfire.

Tapi tetap, Inter adalah Inter, saudara sekota yang tak mau menurunkan gengsinya dihadapan Milan. Bahkan, pelatih Luciano Spalletti tetap merasa bahwa il Biscone tidak jauh lebih baik dari Setan Merah, meski mereka baru saja menelan pil pahit di pentas Liga Europa.

"Benar bahwa kami sedang tertinggal dari Milan, tapi itu hanya satu poin saja. Kami punya peluang yang sama seperti apa yang mereka miliki. Jadi secara keseluruhan saya tak melihat perbedaan yang teramat besar," sambung allenatore berkepala plontos.

Romansa kelam Inter tak hanya berujung pada tersingkirnya di Liga Europa dan Coppa Italia. Tim peraih treble winners 2010 itu harus kehilangan beberapa pilar andalannya seperti Mauro Icardi, Radja Nainggolan, dan Joao Miranda.

"Jangan lupa musim lalu kami lolos ke Liga Champions ketika semua orang mengira kami sudah selesai. Tapi kenyataannya kami mampu membawa pulang hasil itu."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement