Ahad 17 Mar 2019 21:20 WIB

Dinasti Mainaky di Dunia Kepelatihan Bulu Tangkis

Dari 7 bersaudara keluarga Mainaky, hanya 2 yang tak menggeluti bulu tangkis.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Rexy Mainaky
Foto: PBSI
Rexy Mainaky

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah yang sekiranya layak untuk disematkan kepada keluarga Mainaky. Bagaimana tidak, ketika mendengar kata Mainaky, apa yang langsung terlintas di kepala masyarakat Asia? Khususnya para pecinta bulu tangkis Indonesia?

Nama Mainaky begitu lekat dengan dunia bulu tangkis, seperti dua hal yang tak bisa dipisahkan. Mainaky layaknya sebuah dinasti yang berdiri kokoh dan disegani di jagat bulu tangkis Indonesia, maupun dunia.

Rasanya tak berlebihan melabeli keluarga Mainaky sebagai dinasti bulu tangkis Indonesia. Pasalnya, dari tujuh bersaudara keluarga Mainaky, hanya dua di antaranya  yang tak bermain olah raga tepok bulu, yakni Marinus Mainaky dan Valentina Mainaky.

Sisanya? Kelima bersaudara tampil di atas lapangan dan kerap naik turun podium demi mengharumkan Merah Putih di kejuaraan bergengsi dunia. Sebut saja, Rexy Mainaky yang sukses menyabet medali emas ganda putra di ajang Olimpiade 1996.

Rexy boleh mentereng di atas lapangan karena medali emasnya pada Olimpiade Atlanta tersebut. Namun catatan positif juga mengalir dari kakak kandungnya, Richard Mainaky. Tetapi, perannya sedikit berbeda, Richard sukses dalam profesinya sebagai pelatih ganda campuran.

Sebagai pelatih yang sudah tidak asing lagi, Richrad jadi tukang racik ganda campuran sejak 1997 ketika diminta oleh seniornya Christian Hadinata untuk bergabung sebagai pengurus di Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Torehan prestasinya patut diacungkan jempol. Tidak hanya satu melainkan dua jempol bahkan empat jempol sekaligus. Bagaimana tidak, sebab anak didiknya selalu langganan sebagai penyumbang medali emas Kejuaraan Dunia, All England, dan Olimpiade.

Lebih lanjut, Rionny Mainaky juga tak boleh dipandang sebelah mata. Tangan dinginnya berhasil membuat timnas bulu tangkis Jepang kembali disegani ketika ia merantau ke Negeri Sakura pada awal 2010.

Akan tetapi, saat ini Rionny telah kembali ke negeri yang sudah membesarkan namanya. Kembalinya pria asal Trenate tentunya memiliki siasat atau rencana lain demi meningkatkan kualitas serta prestasi perbulutangkisan Indonesia.

Melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, memastikan bahwa Rionny Maniaky bakal menjadi pelatih utama tunggal putri di pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.

"Sudah diputuskan Rionny Maniaky menjadi pelatih utama tunggal putri. Resmi melatihnya mulai 1 April 2019," jelas Susy Susanti dalam keterang resmi di depan media, Jumat (15/3).

Nantinya dalam menangani tunggal putri Indonesia, Rionny akan didampingi asisten pelatih Minarti Timur dan Herli Djaenudin yang saat ini melatih atlet pratama.

Sambutan hangat juga disampaikan oleh Richard, ia mengaku senang bisa kembali melihat Rionny di dunia bulu tangkis Indonesia. Ia berharap sang adik dapat memberikan dampak positif untuk tunggal putri Merah Putih.

"Ini tentu jadi satu kabar yang sangat baik dan positif. Sangat beruntung bagi kami berdiskusi tentang apa saja yang dia (Rionny) lakukan untuk timnas bulutangkis Jepang," kata Richard.

Sederet nama Mainaky yang berkecimpung di dunia bulutangkis sudah menggantungkan raket dan memilih jalur pelatih agar bisa tetap berkontribusi bagi negara. Namun, tongkat estafet telah diberikan kepada putra-putri mereka. Sekarang ini G2 (generasi dua) anak-anak mereka sudah mulai merintis karier sebagai atlet bulu tangkis remaja dan siap meneruskan perjuangan sang ayah di dunia tepok bulu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement