REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengutuk peristiwa penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3). Dilaporkan 49 orang tewas dan 48 orang luka-luka, termasuk beberapa WNI saat sedang melaksanakan Shalat Jumat.
"Saya mengutuk keras peristiwa keji tersebut. Ini perbuatan biadab yang menembaki orang yang sedang beribadah," kata Idris di Balai Kota Depok, Sabtu (16/3).
Idris mengucapkan turut belasungkawa bagi para korban. "Para korban yang meninggal tentunya mendapat tempat di suurga karena meninggal syahid. Bagi korban luka, termasuk dua WNI saya berdoa diberikan kesembuhan," ucapnya.
Idrid menambahkan, untuk para pelaku agar diberikan hukuman yang seberat-beratnya. "Pelaku harus dihukum berat, perbuatanya tak bisa ditolerir, perbuatan teror yang keji dan biadab," tegas dia.
Idris juga meminta agar Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Wellington, Selandia Baru, untuk mengecam dan mengutuk pelaku dan menuntut sesuai dengan hukum yang berlaku. "Serta menuntut peradilan setempat agar menegakkan hukum dan melakukan pembelaan terhadap kebenaran dengan adil dan menghukum pelakunya sesuai hukum yang berlaku," jelasnya.