Senin 18 Mar 2019 00:05 WIB

Pemkab Pangandaran Rintis Geopark

Sepanjang 2018, ada sekitar 4 juta wisatawan yang datang ke Pangandaran

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung menikmati keindahan air terjun di kawasan wisata alam Geopark Curug Cimarinjung, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Pengunjung menikmati keindahan air terjun di kawasan wisata alam Geopark Curug Cimarinjung, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran terus berbenah untuk meningkatkan potensi wisata di wilayahnya. Selain pantai, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran mulai merintis untuk mebangun situs geopark.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Undang Sohbarudin mengatakan, atraksi alam selama ini memang menjadi andalan. Bentang pantai yang luas, menjadi daya tarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke ujung timur Jawa Barat itu.

Baca Juga

Menurut dia, sepanjang 2018, ada sekitar 4 juta wisatawan yang datang ke Pangandaran, di mana 10 ribu di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. "Yang jelas kan atraksi wisata alam menjadi andalan kita," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (17/3).

Namum, ia menambahkan, Disparbud Kabupaten Pangandaran saat ini juga tengah mengembangkan Geopark Pangandaran. Menurut dia, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penelitian mengenai situs geopark yang ada di wilayahnya.

"Kita sedang mulai merintis untuk dicanangkan menjadi geopark nasional, bahkan internasional. Itu kan harus melalui penetapan UNESCO," kata dia.

Menurut dia, pengembangan geopark itu bukan hanya bebatuan, tapi juga terkait dengan kebudayaan, alam, dan perilaku masyarakat. Menurut dia, dari segi budaya dan masyarakat, Pangandaran sudah sangat siap untuk ditetapkan sebagai geopark.

Bahkan, ia menambahkan, jika dibandingkan dengan Geopark Ciletuh, yang telah mendapatkan pengakuan UNESCO, Kabupaten Pangandaran lebih siap. "Kita sekarang proses penetapan saja," kata dia.

Pembinaan Pelaku Usaha

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga tengah mengembangkan kemampuan para pelaku usaha pariwisata di Pangandaran. Menurut dia, pengembangan dan pembinaan pelaku usaha, merupakan satu dari empat unsur pembangunan pariwisata.

Ia mengatakan, untuk pembangunan pariwisata diperlukan peningkatan pelayanan di destinasi wisata, peningkatan promosi, peningkatan industri pariwisata termasuk pelaku usaha, dan pemberdayaaan. "Kemarin para pelaku usaha diberi pelatihan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR)," kata dia.

Menurt dia, selama ini banyak wisatawan datang ke Pengandaran karena meminati wisata baharinya yang unik sehingga semakin banyak pelaku usaha di bidang pariwisata yang berkembang. Namun untuk tetap bisa bertahan di tengah ketatnya kompetisi, perlu ada inovasi dan kreativitas baru sebagai daya tarik wisata.

Undang menilai, Pangandaran harus belajar dari kesuksesan pariwisata Bali. Tidak hanya itu, lanjut Undang, pelaku industri pariwisata di wilayahnya juga harus bisa memanfaatkan kebijakan pemerintah termasuk program KUR.

“Potensi KUR di sektor pariwisata terbilang besar. Itu terutama sejalan dengan program pemerintah dimana tahun ini sedang didorong program 10 destinasi Bali Baru dan 88 KSPN di Indonesia,” ujarnya.

Program KUR yang dikhususkan bagi para pelaku usaha pariwisata dinilai sangat potensial untuk bisa mendongkrak pengembangan wisata bahari di Pangandaran. Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Kemenpar Mugiyanto mengatakan, KUR menjadi jalan keluar untuk membantu pemilik usaha pariwisata yang terkendala dengan permodalan.

"KUR ini kredit dengan bunga ringan, suku bunga KUR pada 2019 sebesar 7 persen efektif pertahun atau sama dengan suku bunga flat yang setara. Total plafon KUR pada 2019 mencapai Rp 140 triliun," katanya.

Kemenpar berkomitmen untuk memfasilitasi para pelaku usaha UMKM pariwisata untuk mendapatkan permodalan melalui KUR khusus pariwisata, yang disalurkan melalui bank-bank BUMN. Dengan begitu, para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya yang mendukung pertumbuhan pariwisata.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement