REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ribuan perangkat desa yang sedianya akan mengikuti apel kebangsaan di Semarang, Ahad (17/3) ini, gagal berangkat. Hal ini karena puluhan bus yang telah dicarter untuk memberangkatkan mereka dari Purwokerto, hingga Ahad dini hari tidak kunjung datang.
''Pada perangkat desa yang sudah berkumpul di GOR Satria, akhirnya batal berangkat dan pulang ke rumah masing-masing,'' jelas Subur (52), perangkat Desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.
Dia menyebutkan, untuk mengikuti kegiatan apel kebangsaan yang diselenggarakan Pemprov Jateng, pihaknya mendapat undangan untuk memberangkatkan tiga orang terdiri dari Kades dan dua perangkat. ''Semua desa, memang diminta memberangkatkan tiga orang perangkat,'' jelasnya.
Untuk keberangkatan ini, mereka diminta untuk berkumpul di GOR Satia pada Sabtu (16/3) malam, karena bus akan menjemput di lokasi tersebut. ''Namun setelah ditunggi hingga Ahad dinihari, jemputan bus tidak juga datang. Karena itu, semua perangkat desa akhirnya pulang ke rumah masing-masing,'' katanya.
Dia juga menyebutkan, selain perangkat desa, para camat atau perwakilan dari kantor kecamatan juga akan ikut dalam acara itu. Bahkan para peserta Banyumas sudah mempersiapkan pakaian yang akan dikenakan, karena panitia apel kebangsaan mensyaratkan pakaian warga merah putih.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyumas, Setya Rahendra, yang mengkoordinasikan rencana keberangkatan para perangkat desa tersebut, mengakui batalnya rencana keberangkatan para perangkat desa dalam apel kebangsaan di Semarang.
Namun dia mengaku tidak tahu penyebab tidak datangnya bus yang akan menjemput para perangkat desa dari Banyumas. ''Saya tidak tahu kenapa bus-bus itu tidak datang. Yang mengkoordinasikan bus penjemput soalnya dari pihak Pemprov Jateng melalui event organizernya,'' katanya.